Ikuti Kami

Riset Harus Terus Berinovasi Hingga Hasilkan Penemuan Baru

Puan menilai, saat ini masih banyak hasil riset dari universitas yang hanya tersimpan di dalam laci dan belum dimanfaatkan dengan maksimal.

Riset Harus Terus Berinovasi Hingga Hasilkan Penemuan Baru
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Depok, Gesuri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan, riset di masa depan wajib berinovasi dan berkembang dengan baik sehingga menemukan penemuan-penemuan baru.

Untuk itu diperlukan kolaborasi antara kementerian terkait, agar hasil riset yang dihasilkan dapat terpakai di dunia industri hingga mampu mendukung pembangunan di Indonesia.

Baca: Presiden Minta Regulasi Kendaraan Listrik Segera Selesai

Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri momentum Dies Natalis ke-58 Tahun Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) sekaligus peresmian penggunaan peralatan dan fasilitas laboratorium riset di Kampus UI, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (16/1).

Puan menilai, saat ini masih banyak hasil riset dari universitas yang hanya tersimpan di dalam laci dan belum dimanfaatkan dengan maksimal di dunia industri.

"Harus ada pemikiran yang disatukan sebelum riset dilakukan. Bisa ditanyakan atau disurvei dulu riset riset apa yang dibutuhkan. Disini pentingnya adanya kolaborasi antara Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Perindustrian," ungkap Puan.

Salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah dibuatnya Rencana Induk Riset oleh Menristekdikti. Ini menjadi penting agar riset yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk dunia industri.

Putri dari Presiden ke-5 RI ini mengatakan, pembangunan kualitas manusia Indonesia saat ini terus ditingkatkan. Salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk penguatan riset nasional adalah dengan menganggarkan dana abadi penelitian di tahun 2019 sebesar Rp 1 triliun.

Selain itu, Politisi PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan, alokasi penerima beasiswa Bidik Misi juga ditambah oleh pemerintah. Sebelumnya pada tahun 2014 sebanyak 199.500 mahasiswa kini menjadi 471.800 mahasiswa.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi fokus Kemenko PMK. Saat ini tercatat, kontribusi sarjana masih minim di dunia kerja. Jumlahnya hanya 11 persen atau 13 juta orang dari total 121 juta penduduk yang bekerja.

Baca: Flashmob Kader Banteng Sehatkan Jiwa

Kemenko Bidang Pembangunan Manusia juga ingin membiayai para profesor yang sudah memasuki masa pensiun untuk tetap dapat mengajar karena profesor masih banyak diperlukan pengalaman dan keahliannya.

"Terutama untuk bidang kedokteran. Pengalaman dan keahlian mereka sangat dibutuhkan untuk mendidik para mahasiswa baru," tuturnya.

Puan juga meminta FMIPA UI siap menghadapi tantangan sains di revolusi industri 4.0. "Kita semua harus fokus agar riset yang kita lakukan dapat berguna di masa depan," pungkasnya.

Quote