Ikuti Kami

Rober: Sekolah Pertanian Sistem Organik Cerdaskan Penyuluh

"Kerja penyuluh saat ini bisa dikatakan masih konvensional. Ia mencontohkan sekarang ini inovasi yang harus dimiliki petugas lapangan".

Rober: Sekolah Pertanian Sistem Organik Cerdaskan Penyuluh
Rober Christanto sambut Sekolah Lapang Pertanian Modern Sistem Organik.

Karanganyar, Gesuri.id - Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto yang juga Kader PDI Perjuangan Karanganyar menyampaikan Training of Trainer (ToT) Sekolah Lapang (SL) Pertanian Modern Sistem Organik sangat penting untuk mencerdaskan para penyuluh. 

Baca: Korupsi Tanah Munjul, Prasetyo: Tanggung Jawab Pemprov DKI !

Dengan demikian, lanjutnya, pola pikir dalam pembina Petani lebih luas. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting, karena bagian mencerdaskan kehidupan, serta cara berpikir petugas lapangan.

Rober memaparkan kerja penyuluh saat ini bisa dikatakan masih konvensional. Ia mencontohkan sekarang ini inovasi yang harus dimiliki petugas lapangan. Tidak hanya duduk dan bertanya mau tanam benih apa, berapa luasan, pakai pupuk apa. 

"Namun, harus ada analisa untuk Pertanian dan bagaimana hasilnya. Kita juga harus mulai mengurangi pupuk kimia,” tuturnya saat menjadi salah satu pemapar dalam Puluhan Penyuluh Pertanian Lapangan, serta Penyuluh Perkebunan serius mengikuti Training of Trainer (ToT) Sekolah Lapang Pertanian Modern Sistem Organik dari pemateri di Sapta Tirta, Pablengan, Senin (21/9).

Materi yang diberikan tidak lagi sekadar, bagaimana bertani secara konvensional, namun juga bagaimana membangun Pertanian modern yang organic, serta bergaransi mutu. Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, S.E., bersama jajarannya, Dinas terkait, serta dari Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Cabang Karanganyar.

Rober menambahkan, nantinya Pertanian organik menjadi arah pembangunan pangan. Organik artinya pembangunan sektor Pertanian berkelanjutan. Bagaimana kondisi kesehatan tanah, kesehatan tanaman, hingga sehat tidaknya penyuluh, serta petaninya. Ekologi berdasarkan siklus ekosistem. Kita harus sehat dan harus terus berputar. Membangun hubungan yang adil dengan lingkungan.

Baca: Deddy: Rizal Ramli Arogan Mau Bantu Garuda Tapi Bersyarat 

“Saya berharap, kegiatan ini akan ada tindaklanjut dari peserta ToT, dengan harapan bisa membuat demplot percontohan di kecamatan sebagai bentuk implementasi pangan hijau atau organik. Tidak harus besar, namun riil hasilnya, misalnya, di daerah Matesih ini diproduksi sayur atau Pertanian. Penyuluh harus berpikir produk ini go public,” pungkasnya. Dilansir dari derapjuang.id.

Quote