Ikuti Kami

Saiful Bangga Akan Kekayaan Budaya di Indonesia

Saiful Hadi bersyukur hingga kini masih bisa hidup berdampingan di tengah bangsa yang begitu kaya adat dan budaya.

Saiful Bangga Akan Kekayaan Budaya di Indonesia
Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen, Saiful Hadi.

Kebumen, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kebumen, Saiful Hadi bersyukur hingga kini masih bisa hidup berdampingan di tengah bangsa yang begitu kaya adat dan budaya. 

Menurutnya, keberagaman adat dan budaya merupakan manifestasi yang dimiliki Indonesia. Kekayaan leluhur inilah yang jarang dimiliki oleh bangsa lain. Karenanya, sudah sepantasnya sebagai generasi penerus berjuang sekuat tenaga untuk tetap melestarikan.

Baca: Effendi Puji Prabowo Berpidato Bahasa Inggris Tanpa Teks

"Saya bersama Pak Bupati dan Bu Wakil hadiri acara ruwat Beji dengan pagelaran budaya cepetan, kuda lumping dan wayangan. Dan cukup luar biasa kekayaan peninggalan leluhur kita disini," jelas Saiful, Selasa (2/8).

Di Karanggayam, jelas Saiful, merupakan salah satu lumbung kekayaan adat dan budaya Kebumen. Nyaris hampir setiap desa memiliki kesenian bersifat kerakyatan. Menurutnya, harmoni kehidupan di desa tidak terlepas dari pernak-pernik adat budaya.

"Menjaga Indonesia dengan budaya. Itu yang bisa kita lakukan sekarang. Sebagai wujud penghormatan kita terhadap leluhur," ucapnya.

Baca: Wagub Steven Kandouw Minta Kepala Daerah Pacu Serap Anggaran

Saiful yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah ini menegaskan, salah satu kekayaan yang dimiliki Karanggayam adalah kesenian tari alas cepetan. Ia bersyukur tarian ini secara resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaa, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Dengan begitu, Kabupaten Kebumen memiliki brandmark atau ikon baru kebanggan. Predikat tersebut bisa menjadi kebanggan tersendiri agar terus bisa berkembang dan tetap lestari.

"Bisa dibilang, Karanggayam ini laboratorium kebudayaan yang kita miliki. Bicara tentang kesenian sama orang Karanggayam pasti nyambung karena mereka begitu menghargai peninggalan dulu," terangnya.

Quote