Ikuti Kami

Tanggulangi Kemiskinan, Budi Sapi: Dorong Sektor UMKM

“Kita dorong sektor real yang berbasis UMKM, sehingga ada peningkatan daya beli masyarakat".

Tanggulangi Kemiskinan, Budi Sapi: Dorong Sektor UMKM
Legislator PDI Perjuangan Pemalang, Budi Harmanto.

Pemalang, Gesuri.id - Legislator PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang, Budi Harmanto alias Budi Sapi menyampaikan Pemerintah Kabupaten Pemalang harus melakukan gerak cepat guna menanggulangi kemiskinan. 

Baca: PDI Perjuangan Tak Ingin Warga DKI Deg-degan di Musim Hujan 

Hal ini merespons paska koordinasi pengentasan kemiskinan dengan pemerintah pusat dan Pemalang mendapat sandang sebagai salah satu daerah termiskin di Jawa Tengah.

“Kita dorong sektor real yang berbasis UMKM, sehingga ada peningkatan daya beli masyarakat. Kuncinya adalah data BPS soal database yang berkaitan dengan kemiskinan, kita dorong dalam hal regulasinya,” ungkapnya, Sabtu (2/10).

Dalam rapat koordinasi tersebut dikatakan bahwa kemiskinan terparah di Jawa Tengah berada di Pemalang, Brebes, Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen. Kelima daerah tersebut menurut data terakhir mengalami peningkatan warga miskin yang sangat signifikan.

Budi Sapi sapaan akrabnya menambahi, bahwa salah satu aspek yang harus dikejar adalah dengan meningkatkan indikator di Indikator Kinerja Utama (IKU) di Indeks Pembangunan Manusia (IPM) agar dikejar, terutama dalam hal perbaikan infrastruktur yang berkaitan jalan usaha UMKM dan jalan usaha tani.

Kemudian, lanjut dia, lakukan program ciptakan pengusaha baru kabupaten yang berkaitan dengan pelatihan yang teknis bukan ceremonial, sehingga nantinya dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru.

“Pada akhirnya, kita dorong sektor yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) terutama retribusi, pajak dengan dijalankannya e-retribusi, serta sumber PAD yang lain,” tambahnya.

Baca: PDI Perjuangan Hibahkan Kendaraan Demi Selamatkan Lingkungan

wakil ratkay itu mensinyalir, bahwa Perda Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) harus diamandemen karena disinyalir BPHTB di Kabupaten Pemalang dianggap paling mahal mengakibatkan investor berbasis investasi lari sehingga enggan berinvestasi di Pemalang dan dampak berikutnya adalah menurunnya pendapatan dinotarial.

“Pemalang itu mempunyai sumber daya alam terutama Ggalian C yang berbasis peningkatan PAD. Khusus galian C ada celah untuk meningkatkan retribusi kabupaten, agar tidak lari ke provinsi dan daerah lain semua,” jelasnya. Dilansir dari derapjuang.id.

Quote