Ikuti Kami

Yudha & Baguna Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang 

Menurut warga kampung Sukapura Mandalakasih siklus banjir besar seperti ini biasanya 8 tahun sekali, namun sekarang menjadi 2 tahun sekali.

Yudha & Baguna Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang 
Anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan.

Garut, Gesuri.id - Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan meninjau kondisi terkini lokasi bencana yang terjadi di Garut Bagian Selatan, Jawa Barat.

Dilokasi pihaknya bersama Tim Baguna PDI Perjuangan Kabupaten Garut, menyerahkan bantuan makanan siapa saji seperti Mie Instan dan bahan makanan instan lainnya yang dititipkan di dapur umum.

“Hari ini, Jum’at tanggal 23 september 2022 saya berkeliling di beberapa dapur umum di lokasi banjir bandang kecamatan pameungpeuk. Lokasi pertama yang saya kunjungi dapur umum kampung Sukagalih RW 14 Desa Mandalakasih. Disini ada dua rumah yang hanyut terbawa banjir. Lokasi kedua dapur umum di kampung Sukapura RW 01 desa Mandalakasih. Lokasi ketiga dapur umum di kampung leuwisimar RW 11 desa Mandalakasih. Lokasi keempat di kampung Segleng RW 08 desa Paas kecamatan Pameungpeuk,” kataYudha.

Baca: Tim Rumah Juang SUB Beri Bantuan ke Panti Asuhan Al-Ikhlas

Ketua DPC PDI Perjuangan Garut menjelaskan masih ada 3 lokasi dapur umum yang belum dikunjungi yaitu kampung Sirnagalih/Bintara RW 13 dan dapur umum kampung Leuwigenteng RW 01 Desa Sirnabakti.

Lokasi terakhir di dapur umum desa pameungpeuk kecamatan pameungpeuk. Untuk bantuan dapur umum ketika lokasi tersebut saya titipkan ke kepala BPBD Garut untuk disampaikan ke pak Dasep kepala desa Pameungpeuk dan kepala desa Sirnabakti.

”Karena keterbatasan finansial saya hanya membawa 60 bingkisan sembako dan 10 karton indomie untuk dibagi bagi ke 7 posko dapur umum yang ada di empat desa,” ungkapnya.

Yudha menjelaskan, Menurut warga kampung Sukapura Mandalakasih siklus banjir besar seperti ini biasanya 8 tahun sekali, namun sekarang menjadi 2 tahun sekali. Semua karena air sungai Cipalebuh meluap.

”Tentunya harus ada perbaikan serius di catchment area ( area tangkapan air ) di hulu sungai Cipalebuh di Kecamatan Cisompet,” tuturnya.

Setelah Pak Bupati menetapkan status tanggap darurat, harapan saya semua SKPD bisa sigap menangani bencana banjir ini mengingat banyaknya jumlah KK yang terdampak.

Baca: BMI Ajak Semua Pihak Lebih Peduli Akan Lapisan Ozon

”Di desa mandalakasih ada 427 KK ( 1409 jiwa ) yang terdampak. Di desa Paas ada 263 KK ( 859 jiwa ) yang terdampak. Di desa sirnabakti ada 260 KK ( 643 jiwa ) yang terdampak. Di desa Pameungpeuk ada 602 KK ( 1600 jiwa ) yang terdampak. Di desa bojong kidul ada 54 KK ( 147 jiwa ) yang terdampak. Total yang terdampak di kecamatan pameungpeuk ada 1606 KK ( 4658 jiwa),” jelasnya.

Lanjut Yudha, Rumah yang hanyut ada dua dan yang rusak berat ada lima, dimana empat rumah rusak berat di kampung Kaumlebak RW 07 desa Pameungpeuk dan satu rumah rusak berat di kampung desa Paas. Dua rumah hanyut di kampung sukagalih RW 14 desa Mandalakasih.

”Dinas perumahan pemukiman Kabupaten Garut harus segera mengusulkan ke dana BTT APBD Garut TA 2022 untuk penggantian rumah yang hanyut dan perbaikan rumah yang rusak berat,” tandasnya.

Quote