Ikuti Kami

Ado Mas'ud Besuk Korban Gempa Mamuju di KRI dr Soeharso

Di KRI dr Soeharso ada sembilan warga yang dirawat, 7 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Mereka mengalami luka-luka dan patah tulang.

Ado Mas'ud Besuk Korban Gempa Mamuju di KRI dr Soeharso
Wakil bupati Mamuju terpilih, Ado Mas'ud.

Mamuju, Gesuri.id - Wakil bupati Mamuju terpilih, Ado Mas'ud, membesuk pasien korban gempa bumi di Rumah Sakit Terapung KRI dr Soeharso yang sandar di dermaga Lanal Mamuju, Sulbar, baru-baru ini. 

Ado Mas'ud ditemani Komandan Lanal Mamuju Letkol Marinir Laode Jimmy Herizal menyambangi para pasien dalam ruangan perawatan KRI dr Soeharso.

Baca: Ganjar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

"Kapal KRI dr Soeharso yang sandar di Lanal sekarang itu menerima pasien korban gempa yang membutuhkan perawatan yang serius. Tadi baru saja saya meninjau saudara-saudara kita yang dirawat di sana (KRI dr Soeharso),"kata Ado saat melayat ke warga Padang Baka yang meninggal di tenda pengungsian, sekitar pukul 00.00 WITA. 

Di KRI dr Soeharso ada sembilan warga yang dirawat, tujuh orang perempuan dan dua orang laki-laki. Mereka mengalami luka-luka dan patah tulang karena tertimpah runtuhan.

"Ada yang kakinya patah saat gempa itu sementara dioperasi di atas KRI dr Soeharso dan ada yang menjalani perawatan serius karena luka berat tertimpa reruntuhan,"ujarnya.

Dia meminta warga korban gempa untuk tidak takut ke KRI dr Soeharso dirawat karena disana aman dan menggunakan fasilitas internasional yang nyaman.

Baca: Penanganan Bencana, DPRD Jatim Siapkan Rp100 Miliar

"Kalau tidak mau kesana sendiri, minimal melapor atau ada penyampaian kepada kami supaya difasilitasi atau bisa dijemput, KRI dr Soeharso ini memang datang untuk membantu perawatan korban gempa,"ucapnya.

Ketua PDI Perjuangan Mamuju itu berterima kasih kepada TNI Angkatan Laut. Sandarnya KRI dr Soeharso di Dermaga Lanal Mamuju  sangat bermanfaat bagi masyarakat, di tengah musibah gempa bumi magnitudo 6.2 SR yang menyebabkan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan rusak dan tak dapat lagi digunakan.

"Bahkan TNI Angkatan Laut juga membantu kita menyalurkan logistik ke daerah yang terisolir menggunakan transportasi udara atau helikopter. Mungkin lusa akan mendistribusi logistik ke Kopeang - Bela karena disana terisolir karena longsor," tuturnya.

Quote