Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing dengan membudidayakan ubi atau singkong.
Menurut Agustin, sapaannya, lahan kosong bisa ditanami singkong dan ubi pilihan alternatif menggantikan pangan utama.
Sudah saatnya masyarakat uji coba Pemkot Semarang ingin ada pengganti nasi, karena proses penanaman dan perawatannya yang mudah.
Baca: Eko Kurnia Ningsih Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI
"Singkong bisa digunakan pengganti beras atau pendamping. Tanaman pangan mudah perlu dilirik dan sudah waktunya, masyarakat butuh terobosan baru apalagi masa tanam singkong atau ubi-ubian juga singkat hanya 3-6 bulan," ucap Agustina, Senin (30/6).
Alasan lainnya, Agustin menilai singkong tidak butuh lahan luas dan dapat ditanam di tanah terbatas area rumah warga.
Jadi, tepat bila di lingkungan perkotaan, warga bisa memanfaatkan lahan pekarangan. "Lahan yang terbatas akan kami tanami singkong dan ubi, pengelolaannya mudah dan murah, juga bisa menggunakan lahan di dekat rumah," kata Agustin.
Baca: PDI Perjuangan Gelar Seminar Nasional Bahas Putusan MK
Usulan rencana Wali Kota Agustina inipun sudah mendapatkan persetujuan Dinas Pertanian Kota Semarang.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Shoti'ah turut mendukung gagasan ini. Upaya inisiasi Pemkot Semarang ini juga sekaligus diharapkan menumbuhkan minat masyarakat menjadi petani.
"Ubi jalar merupakan bahan makanan dengan kadar karbohidrat yang cukup tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai makanan mengganti beras. Menanam ubi cenderung sangat mudah dan sederhana, tidak mudah terserang hama dan tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa panen," katanya.