Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mengungkapkan keheranannya terhadap kasus mantan prajurit marinir TNI yang bergabung dengan tentara Rusia dan kini meminta kembali menjadi warga negara Indonesia.
Ia menekankan perlunya penyelidikan mendalam dari Kementerian Luar Negeri dan institusi marinir sebelum mengambil keputusan.
Baca: Ganjar Dorong Delapan Parpol di DPR RI Duduk Bersama
Kasus ini menimbulkan keprihatinan terkait pelanggaran aturan dan status kewarganegaraan eks prajurit tersebut.
Satria Arta Kumbara, mantan prajurit marinir TNI, diketahui bergabung dengan tentara Rusia dan kemudian mengajukan permohonan untuk kembali menjadi warga negara Indonesia.
Andreas Hugo Pareira mengecam tindakan tersebut, menyebutnya melanggar aturan dan sumpah Sapta Marga.
Ia menegaskan bahwa sistem keprajuritan Indonesia tidak mengenal tentara bayaran dan bahwa status kewarganegaraan eks marinir tersebut sudah pasti gugur.
Ia meminta Kemlu dan institusi marinir melakukan penyelidikan menyeluruh sebelum memberikan keputusan apapun.
Andreas mengutip UU No 12 Tahun 2006 Bab IV Pasal 23 poin d dan e, yang menyatakan seseorang kehilangan kewarganegaraan jika masuk dinas tentara asing tanpa izin presiden atau secara sukarela bergabung dalam dinas negara asing.
Baca: Teknologi Kian Gerus Dunia Pekerjaan
Ia menegaskan bahwa pelanggaran ini merupakan tindakan yang serius dan harus diproses sesuai aturan.
Ia mengunggah permohonan maaf melalui media sosial, menyatakan tidak berniat mengkhianati negara dan hanya mencari nafkah di Rusia.
Ia juga memohon agar kontraknya dengan militer Rusia dapat dihentikan dan hak kewarganegaraannya dikembalikan.
