Ikuti Kami

Bali Jadi Pusat Dialog Peradaban Dunia, Menteri Kebudayaan Apresiasi Gubernur Koster

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan rasa terhormatnya karena Bali dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan strategis tersebut.

Bali Jadi Pusat Dialog Peradaban Dunia, Menteri Kebudayaan Apresiasi Gubernur Koster

Denpasar, Gesuri.id – Bali kembali menjadi sorotan dunia. Pulau Dewata menjadi tuan rumah CHANDI Summit 2025, forum budaya internasional yang mempertemukan delegasi dari 50 negara untuk membicarakan warisan, seni, diplomasi, hingga inovasi.

Dalam pembukaan acara yang berlangsung di The Meru Sanur, Rabu (3/9), Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menegaskan bahwa Bali adalah tempat yang tepat untuk membicarakan peradaban dan kebudayaan dunia.

“Saya sangat mengapresiasi dukungan Gubernur Bali dalam mendukung pelaksanaan CHANDI Summit 2025. Saya percaya bahwa Bali merupakan tempat di mana budaya dan tradisi terus tumbuh dan berkembang,” ujar Fadli.

Menurut Fadli, kekuatan budaya bukan hanya milik bangsa tertentu, melainkan menjadi energi besar yang mampu menyatukan dunia melampaui sekat negara dan bahasa.

Di sisi lain, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan rasa terhormatnya karena Bali dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan strategis tersebut. Baginya, CHANDI Summit bukan hanya ajang internasional, tetapi juga momentum mempertegas bahwa kebudayaan adalah fondasi pembangunan bangsa.

“Bagi bangsa Indonesia yang memiliki kebudayaan yang sangat kaya dan beragam dari seluruh Indonesia maka kebudayaan itu adalah unsur yang sangat penting untuk memajukan Indonesia dari berbagai aspek baik ekonomi, sosial, politik maupun pertahanan,” kata Koster.

Koster juga menekankan bahwa visi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, menempatkan kebudayaan sebagai roh dari setiap program pembangunan. Bahkan, ia berharap CHANDI Summit bisa berlanjut setiap tahun, sebagaimana Pesta Kesenian Bali yang konsisten digelar sejak 1979.

Pertemuan ini resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan dihadiri ribuan peserta dari berbagai negara.

Quote