Ikuti Kami

Banteng Depok: Indonesia-Turki Tak Punya Kedekatan Sejarah!

Hal ini menyikapi tawaran Wakil Wali kota terpilih Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) kepada Dubes Turki untuk membuat Kampung Turki.

Banteng Depok: Indonesia-Turki Tak Punya Kedekatan Sejarah!
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman.

Depok, Gesuri.id - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman menyikapi tawaran Wakil Wali kota terpilih Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) kepada Dubes Turki untuk membuat Kampung Turki di Depok. 

Ikravany pun mempertanyakan niat IBH tersebut.  Dia menyatakan, dari sekian banyak negara di dunia, mengapa Turki yang diberi tawaran semacam itu oleh IBH. 

"Secara ekonomi, Turki bukan kekuatan ekonomi yang mampu memberikan bantuan dan kerjasama yang signifikan. Beberapa artikel bahkan menunjukan ekonomi Turki diambang krisis," ungkap Ikravany. 

Baca: Pemkot Depok Dituntut Serius Tangani Dampak COVID-19

Anggota Komisi A DPRD Kota Depok itu melanjutkan, kedekatan sejarah  bangsa Indonesia dengan Turki juga biasa-biasa saja. 

Indonesia, lanjut Ikravany, justru memiliki hubungan lebih dekat dengan Maroko, sebuah negara mayoritas Muslim di utara Afrika. 

"Pada saat Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, Maroko belum menjadi negara merdeka, namun Bung Karno mengundang utusan Maroko untuk hadir dalam konferensi, memberikan tempat duduk sendiri dan bendera kebangsaan sendiri layaknya negara yang merdeka," ungkap Ikravany. 

Dia melanjutkan, semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang diikuti 29 negara telah mendorong negara yang memiliki dua pegunungan terkenal, yaitu Pegunungan Atlas dan Pegunungan Rif, itu untuk mencapai kemerdekaannya.

Yang lebih penting, sambung Ikravany pengakuan bangsa Maroko terhadap kontribusi Indonesia dalam kemerdekaan mereka diwujudkan dengan diabadikannya Soekarno dan Bandung sebagai nama jalan raya di negeri tersebut. 

"Selain itu Maroko adalah salah satu negara, dari sedikit negara yang memberikan kebijakan bebas visa bagi rakyat Indonesia untuk berkunjung," ujar Ikravany. 

Bung Karno, tambah Ikravany, pada kunjungannya ke Maroko tahun 1960 menjawab raja Maroko tentang balas budi apa yang diminta oleh Indonesia atas kontribusi Indonesia dalam kemerdekaan Maroko. 

Baca: HUT PDI Perjuangan, Banteng Depok Hijaukan DAS Ciliwung

Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia itu pun meminta agar rakyat Indonesia dapat berkunjung ke Maroko seperti berkunjung ke rumahnya sendiri. 

"Sejak itu, warga negara Indonesia tidak memerlukan visa untuk masuk ke Maroko," ujar Ikravany. 

"Tidak ada kedekatan seperti itu dengan Turki. Lalu kenapa bro IBH (Wakil Wali Kota) mau bikin kampung Turki di Depok ?"  pungkasnya.

Quote