Ikuti Kami

Berita Baik, Indonesia Jadi Negara Maju!

U.S. Trade Representatives memasukkan Indonesia di dalam kategori "Negara Maju".

Berita Baik, Indonesia Jadi Negara Maju!
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) Bidang Hubungan Luar Negeri Ronas Pardianto. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) Bidang Hubungan Luar Negeri Ronas Pardianto turut menanggapi kebijakan U.S. Trade Representatives  yang secara resmi mengeluarkan Indonesia dari "Negara Berkembang" dan memasukkannya di dalam kategori "Negara Maju".

Baca: Jadi Negara Maju, Jokowi: Harus Kerja Keras, Kerja Cepat

Ronas menyatakan, kita bisa melihat hal itu sebagai berita 'baik' atau buruk'. 

Berita buruknya adalah dampak perubahan status itu akan mengakibatkan Indonesia tidak lagi mendapat fasilitas GSP ( Generalized System of Preferences ) dari Amerika Serikat (AS), yakni pengenaan bea rendah terhadap barang-barang impor dari Indonesia.

"Indonesia juga harus membatasi subsidi expornya hingga 0%. Hingga dispensasi-dispensasi yang selama ini diberikan juga akan dicabut," ujar Ronas, baru-baru ini.

Sementara, lanjut Ronas, berita baiknya adalah di kancah internasional Indonesia akan duduk sejajar atau setara dalam banyak isu regional hingga global dengan negara-negara maju lainnya.

Secara bilateral maupun multilateral, posisi Indonesia juga setara dengan negara-negara lain di berbagai fotum internasional, mulai dari ASEAN, ECOSOC hingga UNSC. Hubungan diplomatik antar bangsa antar negara dengan Indonesia pun akan dinaikkan peringkatnya, sebagai hubungan dengan "Negara Penting".

Ronas pun mengungkapkan, Indonesia oleh IMF sejak 2014 telah masuk dalam kategori "Negara Industri". Bahkan menurut Bank Dunia pada Laporan 2019, "Indonesia termasuk 10 Besar Ekonomi Dunia". 

Menurut Ronas, pro dan kontra terhadap status negara kita tersebut  adalah hal yang wajar.

"Namun saya beri gambaran seperti ini saja, 'seorang anak akan diberi banyak fasilitas oleh orang dewasa. Namun saat anak tersebut telah beranjak dewasa, fasilitas tersebut dicabut, karena telah sama-sama dewasa'," ujar Ronas. 

Ronas menyatakan, Bung Karno pernah berkata bila kita hendak kawin tetapi menunggu berbagai hal lain lebih dulu, maka jadinya tidak akan kawin. 

Baca: Megawati: Tidak Ada Negara Maju Tanpa Riset yang Kuat

"Bung Karno juga mengingatkan pada saat 1 Juni 1945, 'Janganlah tuan-tuan gentar di dalam hati, janganlah mengingat bahwa ini dan itu lebih dulu harus selesai dengan njelimet, dan kalau sudah selesai, baru kita dapat merdeka. Kita mau Merdeka ? Kita Merdeka Sekarang ! Sekarang ! Sekarang !,'"tegas Ronas.  

"Indonesia telah masuk sebagai negara maju, kekurangan sana sini dapat kita kerjakan bersama-sama tuk memajukannya. Indonesia Negara Maju, Sekarang ! Dan saya melihatnya sebagai berita baik," ujar Ronas.

Quote