Ikuti Kami

Bukan Jimat! Naskah Kuno Mengandung Sejarah & Nilai Luhur 

“Jangan sampai arsip penting dan naskah kuno menjadi barang rongsokan".

Bukan Jimat! Naskah Kuno Mengandung Sejarah & Nilai Luhur 
Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah.

Gresik, Gesuri.id - Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah mengajak berbagai pihak untuk mengumpulkan naskah kuno. Sebab naskah kuno mengandung kesejarahan dan nilai-nilai luhur, bukan jimat seperti anggapan sebagian masyarakat. 

Baca: Tak Ada Kubu-Kubuan, Semuanya Kubu Megawati Soekarnoputri

Untuk merawat warisan budaya, Bupati dan Wabup mengajak para budayawan, ahli sejarah dan pemerhati naskah kuno diskusi bersama.

Tujuannya, menggali dan merawat warisan budaya yang masuk kategori naskah kuno. Karena hal itu merupakan harta karun yang harus dijaga untuk masa depan generasi yang akan datang.

Atas dasar itu Bupati Gus Yani menekankan kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan tentang pentingnya kearsipan. Menjaga dan merawat harta karun yang tak ternilai.

“Jangan sampai arsip penting dan naskah kuno menjadi barang rongsokan. Tolong pihak komunitas pemerhati dan dinas kearsipan dan perpustakaan bisa menyelamatkan hal ini,” kata Gus Yani, Jumat (28/5).

Gus Yani mengusulkan, diskusi penting seperti ini bisa dilaksanakan di tempat bersejarah. Misalnya, di komplek makam Leran, Komplek Giri Kedaton dan tempat tempat bersejarah yang lain.

Sementara Wabup Aminatun Habibah berharap kegiatan ini akan membuka kebaikan Gresik masa lalu untuk pembelajaran pada generasi di masa depan.

“Selama ini kalau kita ingin mengetahui sejarah, justru kita mendapatkan data arsip dari luar negeri. Pemerintah Belanda, Inggris dan Jerman yang menyimpan naskah-naskah kuno kita,” ujar Bu Min.

Bu Min, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelamatan naskah kuno di Ponpes Qomarudin Bungah. Dan sudah dilaksanakan digitalisasi naskah kuno tersebut.

“Kami dibantu oleh teman-teman di Jakarta saat itu,” imbuh perempuan yang juga sebagai salah satu pemangku PP Qomaruddin Bungah.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Gresik Siti Jaiyaroh, menyatakan, kegiatan ini untuk mensukseskan program Nawa Karsa Bupati Gresik yaitu Gresik Lestari.

Baca: Tiga Politisi Sampah Negara? Dewi: Eggi Sudjana Hingga Neno 

Kegiatan ini merupakan tahap awal yang merupakan upaya kami untuk melestarikan naskah kuno tentang keagamaan, kebudayaan dan social yang tercecer di masyarakat.

“Banyak sekali naskah kuno yang berada dan tercecer di masyarakat. Bahkan mereka beranggapan, bahwa naskah kuno tinggalan masa lalu itu dianggap sebagai jimat. Untuk itu kami saat ini mengumpulkan para tokoh masyarakat yang selama ini menggeluti sejarah masalalu dan naskah kuno Gresik,” tandas Jaiyaroh.

Quote