Ikuti Kami

Bupati Anas Paparkan Ratusan Inovasi ke Dewan Penilai IGA

Tercatat, ada 213 inovasi yang diajukan oleh Banyuwangi pada tahun ini. 

Bupati Anas Paparkan Ratusan Inovasi ke Dewan Penilai IGA
Bupati Abdullah Azwar Anas memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Banyuwangi di hadapan dewan penilai, Rabu (5/11) malam. 

Jakarta, Gesuri.id - Bupati Abdullah Azwar Anas memaparkan berbagai inovasi yang dilakukan oleh Banyuwangi di hadapan dewan penilai, Rabu (5/11) malam. 

Tercatat, ada 213 inovasi yang diajukan oleh Banyuwangi pada tahun ini. 

Baca: Bobby Tunjukkan Kartu Bantuan UMKM, Jadi Program Prioritas

Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi nominator ajang Innovation Government Award (IGA) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Paparan dilakukan secara virtual di hadapan dewan penilai yang berasal dari unsur Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kementerian Riset dan Teknologi, Bappenas, LAN, LIPI, Kamar dagang dan Industri (KADIN), Universitas Indonesia dan kalangan media.  

Menurut Bupati Anas inovasi adalah kunci peningkatan kualitas pelayanan publik. Inovasi dilakukan Banyuwangi di semua sektor, mulai pendidikan, kesehatan, sosial, isu lingkungan, pelayanan publik hingga tata kelola pemerintahan.

“Inovasi adalah cara kami mengatasi keterbatasan yang ada. Semua inovasi yang dilakukan daerah untuk memaksimalkan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan bagi warga. Inovasi pun efektif untuk mendongkrak kinerja pembangunan di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh daerah salah satunya,” ujar Anas.

Baca: Anies Bangun Hotel Mewah di TIM Pakai Uang PEN, Tidak Tepat!

Anas kemudian memaparkan sejumlah inovasi yang dilakukan Banyuwangi. Misalnya, di bidang pendidikan ada Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), program Banyuwangi Mengajar, pemberian uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu.

“Kami juga punya inovasi siswa asuh sebaya (SAS) yang melibatkan partisipasi siswa dalam membantu rekannya yang tidak mampu. Inovasi ini salah satu yang mempercepat penanganan pendidikan di daerah,” ujarnya.

Di bidang pelayanan publik, Banyuwangi telah mengembangkan program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).

”Smart Kampung telah menjadi kendaraan untuk menggerakkan ekonomi desa sekaligus untuk memberdayakan warga desa. Kami juga ada Mal Pelayanan Publik pertama yang dibuat kabupaten di Tanah Air. Mal ini telah mengintegrasikan 200 lebih layanan kependudukan dan perizinan dalam satu tempat," kata Anas.

Quote