Merauke, Gesuri.id - Bupati Asmat Elisa Kambu meminta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dapat membantu dan berbaur dengan masyarakat.
Hal itu, lanjutnya, guna membina petani dalam meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian, sehingga mampu menyediakan sumber daya pangan serta dapat meningkatkan pendapatan para petani.
Baca: TB Hasanuddin: UAS Ditolak di Singapura, Itu Kedaulatan!
“Dalam rangka membangun sumber daya pertanian dan meningkatkan pangan, peran PPL yang profesional, krestif, inovatif, dan berwawasan global," kata Bupati Elisa Kambu pada acara pertemuan teknis PPL di Aula Kesbangpol Asmat, Selasa (17/5).
Sebanyak 93 orang dari latar pendidikan berbeda diberangkatkan ke 23 Distrik se-Kabupaten Asmat, Papua sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Puluhan PPL tersebut merupakan lulusan Strata Satu (S1), Diploma III (D III), dan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian (SMK Pertanian).
Dikatakan Bupati Elisa, pemerintah daerah secara bertahap mendorong pengelolaan pertanian di Asmat. Untuk itu, lanjutnya, kehadiran PPL adalah bentuk nyata negara untuk membantu rakyat.
"Harus bisa mengajak masyarakat bertani maupun berkebun. PPL harus membantu dan mampu berbaur dengan masyarakat," tegas Elisa Kambu.
Elisa Kambu menilai saat ini masyarakat di Asmat telah merasakan dampak positif dari program pemerintah dengan menghadirkan PPL yang sudah berjalan 19 tahun.
“Kita saat ini tidak susah lagi sayur, ubi dan sebagainya. Sebab, masyarakat sudah mampu mengelelo pertanian dengan baik. Hal itu, tidak terlepas dari peran masyarakat dan PPL," ungkap Elisa Kambu.
Sekadar diketahui, berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Asmat tahun 2021 terjadi peningkatan luas lahan pertanian di 23 distrik.
Untuk sawah, luas lahan mencapai 129.00 hektare, dengan luas panen 103.50 hektare, dengan jumlah produksi mencapai 486,45 ton.
Baca: Foto Erick Thohir di ATM, Deddy: Tak Perlu Jadi Polemik
Lahan Jagung, luas lahan 29.50 hektare, penen 25,75 hektare, produksi 180,25 ton. Ubi kayu, luas lahan 97,50 hektare, lahan panen 93,50 hektare, produksi 1.285 ton.
Keladi, luas lahan 27,25 hektare, luas panen 25,25 hektare, produksi 176,25 ton. Ubi jalar, luas lahan 49.00 hektare, luas panen 45,50 hektare, produksi 342,25 ton.
Kemudian, kacang tanah, luas lahan 11, 25 hektare, luas panen 10,50 hektare, produksi 26,25 ton dan kedelai, luas lahan 12, 50 hektare, kuas panen 9 hektare, produksi 13,50 ton.