Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk terus melakukan monitoring ke korban terdampak bencana di Pulau Sumatera.
"Yang sudah ditemukan penyakit seperti, yang banyak ya, diare, ISPA, leptospirosis," kata Charles.
Baca: Ganjar Ingatkan Pemerintah Program Prioritas dengan Skala Masif
"Karena itu kami meminta Kemenkes untuk memonitor terus dan mencari apa yang dibutuhkan, sehingga pelayanan kesehatan tepat sasaran dan juga tetap bisa diberikan kepada yang membutuhkan," ujarnya.
"Termasuk juga inventori obat-obatan yang memang dibutuhkan di lapangan. Karena kami juga ingin menjaga agar masyarakat yang saat ini misalnya menjalani pelayanan kesehatan, menjalani pengobatan secara rutin, jangan sampai karena adanya bencana mereka akhirnya tidak mendapatkan pelayanan sehingga kondisinya bisa memburuk," sambungnya.
Lebih lanjut, menurut laporan terakhir yang diterimanya, jumlah fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang tidak beroperasi terus bertambah. Charles menyebut sedikitnya lebih dari 15 rumah sakit di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, terdampak banjir saat ini, tak berfungsi akibat kerusakan dan keterbatasan operasional.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
"Jumlah fasyankes yang tidak beroperasi sepertinya semakin bertambah. Jumlah rumah sakit, kalau saya tidak salah ingat, sudah lebih dari 15 rumah sakit yang tidak beroperasi di tiga provinsi yang terdampak banjir," ujarnya.
"Begitu juga jumlah yang terdampak ya, baik itu pengungsi dan lain sebagainya, jumlah juga semakin banyak," imbuhnya.

















































































