Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan kesedihan dan keterkejutannya mendengar sebuah berita duka.
Berita duka itu adalah wafatnya Dr Daniel Dhakidae tepat pukul 07.24 WIB di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta, Selasa (6/4).
Ansy mengungkapkan, Daniel adalah sosok intelektual cerdas dan berintegritas tanah air kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sangat dia kagumi dan teladani.
Baca: Wakili Suku Dawan, Ansy: Terima Kasih KLHK
"Sejak masih menjadi mahasiswa hingga menjadi anggota DPR, acara seminar dan diskusi bersama Beliau adalah salah satu favorit saya," ujar Ansy.
Gagasan-gagasan almarhum, lanjut Ansy, sangat bernas, orisinal, dan cerdas, yang menyumbangkan kontribusi tidak ternilai bagi bangsa dan negara di Indonesia.
"Tulisan-tulisan Daniel Dhakidae di Prisma dan opini Kompas sangat digemari (termasuk saya) karena Beliau pernah memimpin Litbang Kompas, Ketua Redaksi Prisma dan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LP3ES)," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.
Menurut Ansy, Daniel termasuk golongan intelektual langka yang menonjol dalam tulisan dan ucapan.
Retorika almarhum, sambung Ansy, sangat fasih, sistematik, dan substantif, seperti tulisannya yang berbobot.
"Beliau punya buku bagus, mahakarya tebal berjudul Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru (2003) yang mendapat apresiasi positif di jagat intelektual di Indonesia," ujar Ansy.
Daniel Dhakidae meraih gelar PhD (1991) di bidang pemerintahan dari Department of Government, Cornell University, Ithaca, New York.
Disertasi tersebut mendapat penghargaan the Lauriston Sharp Prize dari Southeast Asian Program Cornell University, karena telah “memberikan sumbangan luar biasa bagi perkembangan ilmu.”
"Hingga meninggal, Daniel Dhakidae adalah orang yang konsisten dengan pilihan hidupnya," ujar Ansy.
Baca: Ansy Laporkan Kinerja Satu Setengah Tahun di DPR RI
Daniel, lanjut Ansy, terus berjalan dan berkarya dalam ranah intelektual dengan sebaik-baiknya.
"Sebelum dilantik menjadi anggota DPR RI, saya sempat bertemu dan meminta pandangan beliau, bersama dengan Dr. Ignas Kleden," ungkap Ansy.
"Selamat jalan Pak Daniel, Engkau pergi bersama ratusan jiwa masyarakat NTT yang meninggal karena bencana alam. Tak terkira duka dan kehilangan kami saat ini. Namun, hati dan nalar kami tidak akan pernah melupakan semua pemikiran dan semangatmu. Beristirahatlah dalam damai," tambah Politisi yang juga berasal dari NTT tersebut.
