Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Industri, Perdagangan, BUMN dan Investasi, Darmadi Durianto, menyoroti persoalan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dinilainya masih belum tepat sasaran akibat data penerima yang belum akurat.
Hal itu Darmadi sampaikan dalam kegiatan FGD dan Serap Aspirasi bersama pengusaha wanita yang tergabung dalam Perhimpunan Tionghoa Kalbar Indonesia (PTKI) dan masyarakat Dapil Jakarta Barat serta Jakarta Utara di Ruang Rapat Fraksi PDI Perjuangan, Gedung Nusantara I DPR RI, Lantai 7, Jakarta, Jumat (31/10).
Darmadi menyebut bahwa ada banyak kasus warga mampu menerima bantuan, sementara warga miskin justru tidak mendapatkannya.
“Basis data tunggal penerima bantuan belum clear. Ada yang kaya dapat, yang miskin tidak. Kadang yang punya kontrakan dan motor juga masih terdata sebagai penerima,” ujar Darrmadi yang juga Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.
Ia menilai perbaikan data menjadi tantangan besar pemerintah, mengingat kondisi sosial masyarakat yang dinamis. “Ada yang meninggal, ada yang lahir, ada yang status sosialnya berubah. Jadi data itu memang sulit sempurna,” tambahnya.
Selain itu, Darmadi juga menyinggung soal peluang usaha bagi masyarakat melalui program MBG (Makan Bergizi Gratis). Ia menjelaskan bahwa investasi awal untuk membangun dapur MBG memang besar, namun berpotensi menghasilkan dampak sosial yang signifikan.
“Kalau mau bisnis MBG, modalnya sekitar Rp1,5 miliar dengan lahan 400 meter. Setiap titik bisa memberi manfaat bagi 3.000 penerima, dan balik modal bisa dalam 11 bulan,” terang Darmadi.
Menurutnya, program seperti MBG bukan hanya proyek ekonomi, tapi juga sarana untuk memperluas lapangan kerja dan mengatasi stunting di masyarakat.

















































































