Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, menegaskan bahwa profesionalisme di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus diterapkan secara nyata dan bukan sekadar slogan.
Ia menekankan pentingnya menempatkan pimpinan BUMN berdasarkan kompetensi, bukan karena faktor kedekatan atau koneksi pribadi.
“Jadi kalau kita bicara profesionalisme BUMN, tentu saja ya kita harus bicara profesionalisme sungguhan. Jadi jangan lagi ada direksi dan komisaris dipilih karena koneksi. Koneksi dari orang tuanya, koneksi dari teman dekatnya, koneksi karena dekat dan kekuasaan itu tidak boleh lagi,” kata Darmadi Durianto, dikutip pada Sabtu (25/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa DPR, khususnya Komisi VI yang membidangi BUMN, akan melakukan pengawasan ketat agar setiap pimpinan perusahaan pelat merah benar-benar memiliki kompetensi, integritas, dan rekam jejak yang bersih.
“Maka DPR, terutama Komisi 6, itu akan mengawasi dengan ketat agar setiap pimpinan BUMN itu mempunyai kompetensi, integritas, dan rekam jejak yang bersih. Karena memang banyak sekali pimpinan BUMN yang tidak kompeten, bahkan membaca laporan keuangan saja banyak yang tidak bisa sebetulnya,” tegasnya.
Darmadi menilai lemahnya kapasitas sebagian pimpinan BUMN menjadi hambatan dalam pengambilan kebijakan yang tepat, karena mereka tidak memahami secara mendalam aspek keuangan dan manajerial.
“Sehingga bagaimana menginterpretasikan dalam kebijakan sedangkan dia membaca laporan keuangan saja tidak bisa. Jangan sampai BUMN itu jadi tempat parkir jabatan, bukan tempat balas putih politik,” ucap politisi senior PDI Perjuangan tersebut.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya mengakhiri praktik nepotisme dan politik balas budi dalam pengisian jabatan BUMN agar perusahaan milik negara benar-benar menjadi kekuatan ekonomi nasional yang tangguh.
“Jadi sudah lah saya pikir gini, kita harus stop nepotisme, stop bagi-bagi kursi sehingga negara ini bisa mengharapkan negara ini akan semakin baik, kedepan BUMN akan semakin kuat dan siap bertarung di pasar global,” pungkasnya.

















































































