Ikuti Kami

Dewanti Rumpoko Minta Pemerintah Jangan Lamban Atasi Longsor di Jalur Lumajang-Malang

Longsor terjadi di jalur Lumajang-Malang dimana tepatnya di KM 54, KM 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Dewanti Rumpoko Minta Pemerintah Jangan Lamban Atasi Longsor di Jalur Lumajang-Malang
Longsor di jalur Lumajang menuju Malang.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, mengatakan pihaknya mendorong agar pemerintah gerak cepat untuk mengatasi longsor di jalur Lumajang menuju Malang. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu aktifitas perekonomian masyarakat setempat.

Longsor terjadi di jalur Lumajang-Malang dimana tepatnya di KM 54, KM 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Material longsor berupa batu dan tanah menutup separoh badan jalan. Hingga saat ini belum dilakukan pembersihan lantaran masih diguyur hujan.

"Kami berharap pihak terkait untuk turun langsung segera melakukan pembersihan material longsor. Jangan sampai berlarut-larut," ujar mantan walikota Batu itu, Rabu (30/7/2025).

Dewanti mengatakan kondisi wilayah tersebut hingga saat ini masih diguyur hujan cukup lebat. Sehingga potensi longsor masih bisa terjadi. Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima BPBD setempat, longsor dipicu hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur kawasan perbukitan di sekitar lokasi tersebut. Material tanah dan lumpur dilaporkan terbawa air dan menutup badan jalan.

"Sejumlah batu besar juga jatuh dari tebing setinggi sekitar 20 meter. Batu-batu besar itu menutup seluruh akses jalan sehingga arus lalu lintas dari arah Lumajang maupun Malang lumpuh total," jelasnya.

POlitisi PDI Perjuangan itu menghimbau kepada masyarakat di Malang Raya untuk berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang ada di wilayah Jawa Timur khususnya di Malang Raya. 

"Saya menghimbau untuk berhati-hati terutama yang melewati daerah-daerah rawan bencana misalnya banjir maupun longsor. Keselamatan itu yang utama," tandasnya.

Saat ini wilayah Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau. Secara umum kondisi cuaca di wilayah Jawa Timur diprakirakan cerah berawan dan berpeluang hujan ringan secara lokal. Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer saat ini, adanya gangguan gelombang atmosfer Kelvin dan Low Frequency yang melintasi Perairan utara Jawa Timur serta Suhu Muka Laut di selat madura yang masih cukup hangat mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur dalam tiga hari kedepan.

BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bencana, khususnya pada wilayah yang rentan terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang. Bagi para pengguna jalan menghimbau agar tidak memaksakan untuk melanjutkan perjalanan saat cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan.

Quote