Ikuti Kami

Di Forum MIKTA, Puan Ingatkan Ketidakpastian Global & Perang di Ukraina

Puan: Di saat bersamaan, dampak pemanasan global menjadi lebih sering dan lebih buruk. 

Di Forum MIKTA, Puan Ingatkan Ketidakpastian Global & Perang di Ukraina
Ketua DPR RI Puan Maharani saat menghadiri acara 8th MIKTA Speakers’ Consultation dibuka oleh Speaker of the Grand National Assembly of Türkiye Prof. Dr. Mustafa Şentop, Kamis (9/3). (istimewa)

Turki, Gesuri.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan berlanjutnya ketidakpastian dunia global dan menyinggung mengenai perang di Ukraina, meningkatnya rivalitas antar kekuatan besar, terjadinya masalah kerawanan pangan dan energi, hingga tingginya inflasi.

Baca: Puan Bakal Lanjutkan Safari Politik, Pertama ke PAN

“Di saat bersamaan, dampak pemanasan global menjadi lebih sering dan lebih buruk. Semua masalah tersebut saling terkait dan akan semakin berdampak negatif, jika tidak ditangani secara cepat,” tuturnya saat menghadiri acara 8th MIKTA Speakers’ Consultation dibuka oleh Speaker of the Grand National Assembly of Türkiye Prof. Dr. Mustafa Şentop, Kamis (9/3). 

Puan menegaskan, permasalahan global memerlukan solusi global yang hanya bisa didapatkan melalui kerja sama multilateral. Namun di saat dunia global memerlukan langkah bersama, sejumlah tantangan perpecahan pun timbul.

Mulai dari perbedaan sistem politik, decoupling ekonomi, disrupsi mata rantai global, hingga terbelahnya teknologi digital.

Sistem multilateral yang ada saat ini disebut merupakan peninggalan masa berakhirnya perang dunia II.

“PBB, terutama Dewan Keamanan, IMF, dan Bank Dunia sebagai representasi sistem multilateral dianggap sudah tidak sesuai dengan situasi abad 21,” ungkap Puan.

“Tantangan yang dihadapi saat ini tentu memerlukan arsitektur sistem internasional yang dapat menjawab semakin kompleksnya tantangan tersebut,” lanjut mantan Menko PMK itu.

Puan menyatakan, situasi internasional telah berubah sejak perang dunia II akibat kemajuan pembangunan ekonomi, dekolonisasi, demografi yang berubah, kemajuan teknologi, serta dampak dari tumbuhnya kekuatan politik dan ekonomi baru.

“Karenanya saya ingin sampaikan beberapa hal. Pertama, kita perlu merevitalisasi sistem multilateral agar tetap relevan dalam mengatasi berbagai masalah dunia abad 21. Kita perlu membuat global governance lebih inklusif, representatif, efektif, dan akuntabel,” papar Puan.

“Dalam hal ini PBB, IMF, dan Bank Dunia  harus semakin responsif dan adaptif untuk berperan sesuai dengan keingingan seluruh anggotanya,” sambung cucu Bung Karno tersebut.

Puan menegaskan, sistem multilateral harus deliver dan bermanfaat bagi rakyat. Selain itu, sistem multilateral dinilai juga harus dapat berperan dalam mengatasi berbagai permasalahan seperti mengatasi perang, kemiskinan, pandemi, dan masalah ekonomi.

“Kedua, berbagai kawasan telah memiliki organisasi regional yang berperan efektif. Karenanya sistem multilateral juga perlu memberi tempat dan mendorong penyelesaian berbagai masalah antar negara pada tingkat regional. Sehingga tidak semua isu perlu diselesaikan pada tingkat global,” terang Puan.

Baca: Puan: RUU PPRT Ditunda Berdasarkan Keputusan Rapim DPR

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan seruan Sekjen PBB untuk membentuk networked multilateralism yang merupakan jaringan antara PBB, lembaga ekonomi keuangan, dan organisasi regional untuk memajukan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama. 

Puan juga menilai negara-negara dapat berkontribusi melalui inisiatifnya masing-masing untuk meningkatkan kerja sama melalui berbagai forum internasional. Ia menambahkan, forum G20 telah menjadi premier forum for international economic cooperation dengan merepresentasi negara maju dan emerging economies yang mewakili 80% GDP dunia.

Quote