Jakarta, Gesuri.id - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan aparat kepolisian terhadap sekelompok orang bersenjata yang diduga anggota Front Pembela Islam (FPI) di jalan tol Jakarta Cikampek (Japek) KM 50 baru-baru ini.
Pimpinan Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN-Repdem) Abe Tanditasik menilai tindakan tersebut sudah tepat karena anggota kepolisian berhak membela diri ketika diserang dengan senjata. Apalagi, petugas kepolisian tersebut sedang dalam tugas pengamanan.
Baca: Wayan Minta Masyarakat Tak Terprovokasi
"Repdem terus mendukung langkah yang dilakukan oleh TNI/POLRI menghadapi kelompok intoleran yang hari ini secara nyata sudah memperlihatkan aksi-aksi terornya. Menyerang petugas dengan senjata tajam dan senjata api itu adalah pesan bagi seluruh rakyat Indonesia, bahwa Rizieq Shihab dan pengikutnya sudah siap melakukan aksi terorisme kapanpun dan dimanapun. Serupa dengan teroris lain yang melakukan pembunuhan dan pembakaran di Sigi, Sulawesi Tengah, November lalu," tegas Abe.
Abe melanjutkan, TNI/Polri harus segera mendeteksi, jangan-jangan juga ada rencana teror, pembunuhan, bahkan makar yang disiapkan mereka.
Karena itu, lanjut Abe, Repdem juga terus mendukung langkah hukum kepolisian terhadap Rizieq Shihab dan pengikutnya. Negara tidak boleh sedikitpun mengalah pada kelompok kriminal dan teror.
"Jika ada pernyataan bahwa orang-orang bersenjata tadi adalah pengawal Rizieq Shihab, berarti Rizieq Shihab tahu siapa yang mengawal dan dari mana senjata ilegal itu. Bukan tidak mungkin di tiap-tiap posnya mereka menyimpan senjata untuk membuat onar, teror dan kriminal lainnya," ujar Abe.
Baca: Tolak Jadi Pariah? Jaga NKRI Dari Jihadis & Separatis!
Jadi, lanjut Abe, menangkap Rizieq Shihab atas rangkaian tindakan kriminal adalah keharusan dan harus secepatnya.
"Ini perang proxy. Negara harus menang melawan setiap proxy intoleran dan terorisme tersebut. Termasuk dengan bohir-bohirnya, harus diungkap dan ditangkap," tegasnya.
