Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Edy Wuryanto menegaskan bahwa MBG adalah bentuk nyata kepedulian negara terhadap pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
“Program ini bukan sekadar soal makanan, tetapi tentang masa depan bangsa. Gizi yang cukup adalah hak rakyat, dan negara wajib hadir,” ujar politisi PDI Perjuangan itu saat
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Menurut Edy, Blora menunjukkan tren menggembirakan dalam pengentasan stunting. Berdasarkan data posyandu, angka stunting di Blora hanya sekitar 5,6 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang masih di angka 21,2 persen.
Tak hanya soal ekonomi, lanjut Edy, persoalan gizi juga menyangkut pola asuh yang kurang tepat.
“Anak tidak tumbuh optimal bukan karena tak ada uang, tetapi karena pola makan tidak seimbang, utamanya kurang protein hewani,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan BGN Alwin Supriyadi menyebut Program MBG sebagai salah satu langkah strategis yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam menciptakan generasi emas Indonesia.
“Ini bukan sekadar bantuan makanan, tetapi intervensi gizi yang berbasis standar dan keberlanjutan,” terang Alwin.
Baca: Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah
Blora sendiri dinilai berpotensi menjadi pilot project nasional dalam penanganan stunting berbasis komunitas. Puskesmas, sekolah, posyandu, hingga ormas keagamaan diminta berkolaborasi mengintegrasikan MBG dalam aktivitas harian mereka.
“Kalau semua bergerak, kita bukan hanya menekan stunting, tetapi juga mencetak generasi sehat, cerdas, dan kuat,” pungkas Alwin.
