Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, mendorong perlunya standardisasi desa wisata agar pengembangannya lebih terarah dan adil.
Menurutnya, standar ini penting sebagai acuan pemberian bantuan pemerintah sekaligus penghargaan bagi desa wisata berprestasi.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
“Dengan adanya standardisasi, desa wisata bisa diklasifikasi mulai dari perintis, berkembang, maju, hingga mandiri. Itu akan jadi pedoman bagi pemerintah dalam pengembangan sekaligus apresiasi,” kata Evita dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/9/2025).
Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu juga menekankan setiap desa harus tetap mengedepankan keunikan.
“Identitas dan daya tarik khas itu penting. Jangan sampai semua desa terlihat sama karena saling meniru,” tegasnya.
Selain standar pengelolaan, Evita menilai peningkatan SDM dan promosi juga krusial. Ia mendorong pelaku usaha desa wisata untuk dibekali pelatihan pembuatan konten digital agar potensi lokal bisa dipasarkan lebih luas, baik nasional maupun internasional.
“Saya berharap desa wisata di Semarang bisa jadi destinasi unggulan, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan berbasis komunitas,” ujar legislator dapil Jateng III itu.
Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur
Dalam kunjungan kerja spesifik ke Galeri Sentra Batik Gunung Pati, Jumat (26/9/2025), rombongan DPR RI disambut Wali Kota Semarang serta pelaku usaha desa wisata. Evita menyebut kunjungan tersebut bagian dari langkah belanja masalah untuk memahami kondisi di lapangan.
Salah satu potensi yang disoroti adalah wisata bahari di kawasan waduk. Namun, Evita mengungkap pengembangannya masih terkendala perizinan dan kepemilikan lahan.