Ikuti Kami

Ganjar Dorong Nelayan Maksimalkan Teknologi Mencari Ikan

"Dengan modernisasi peralatan maka hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan akan meningkat". 

Ganjar Dorong Nelayan Maksimalkan Teknologi Mencari Ikan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para nelayan untuk memaksimalkan teknologi dalam mencari ikan.

Sebab, lanjutnya, dengan modernisasi peralatan maka hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan akan meningkat. 

Baca: Ketua KPK Bermain Politik, Usul Presidential Threshold 0%

"Saat ini, nelayan seharusnya sudah tidak lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan sehingga modernisasi harus dilakukan oleh nelayan," kata Ganjar usai menyampaikan sambutan pada acara Musyawarah Daerah Ke X Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) secara daring di Semarang dilansir Antara, Rabu (15/12).

Untuk itu, ia meminta kepada HNSI sebagai organisasi harus mulai melakukan introduksi peralatan untuk mendorong modernisasi peralatan yang dimiliki masing-masing anggotanya.

Tak hanya itu, Ganjar juga meminta HNSI membahas perbaikan basis data nelayan pada musda tahun ini. Hal ini agar pemerintah bisa melakukan identifikasi lebih cepat ketika nelayan mengalami masalah.

"Saya minta database nelayan, perbaiki, agar kami punya kepastian nelayan kita ada berapa di mana saja," ujarnya.

Perbaikan data tersebut, lanjut Ganjar, juga berkaitan dengan data nelayan tangkap yang sedang tidak melaut sehingga pelatihan dan pemberdayaan bisa dilakukan.

Pelatihan tersebut sekaligus untuk mengintroduksi modernisasi alat untuk para nelayan agar nantinya para nelayan bisa dengan mudah menangkap ikan.

"Nelayan tangkap itukan tidak satu tahun dia melaut, itu hanya bulan saja. Nah ketika mereka tidak melaut, apa yang mesti dikerjakan? Itu pemberdayaan yang hari ini kami coba bantu kepada mereka," katanya.

Baca: Anies Diminta Stop Program Dari Pendopo! Fokus ke DKI Saja

Selain itu, lanjut Ganjar, usaha industri perikanan juga mesti dihitung sehingga pemerintah bisa mengetahui berapa dan di mana yang bermasalah terutama saat pandemi.

"Memang kami minta identifikasi perusahaan-perusahaan yang terpukul itu problemnya apa. Apakah yang dulu bisa ekspor sekarang tidak bisa, apakah problem permintaan yang belum ada atau alat transportasinya," katanya. Dilansir dari merdekacom.

Quote