Makassar, Gesuri.id - Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memaparkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN Nusantata dapat menjadi motor untuk mencapai Indonesia emas pada Tahun 2045.
Ganjar mengatakan, membangun sebuah pusat tatanan negara baru di negara yang besar harus mengedepankan perhitungan yang matang. Khususnya di sektor perekonomian.
"Karena ini tidak hanya membangun gedung. Tapi kita bicara energi hijau, ekonomi biru dan kemudian infrastrukturnya disiapkan sehingga kalau berbicara IKN itu adalah masa depan Indonesia," ujar Ganjar di Upperhils Convention Hall, Kota Makassar, Kamis (13/7).
Baca: Gus Falah Apresiasi Afiliasi MIND ID Yang Sokong Motor Listrik
Dalam konsep ekonomi hijau, Ganjar memaparkan posisi Indonesia pada Green Future Index (GFI) berada di urutan 70 dari 76 negara dengan nilai 3,68. Indonesia berjarak cukup jauh dari rata-rata GFI Global sebesar 4,82%.
Kemudian ekonomi biru, kata Ganjar, hasil penghitungan Ocean Health Index (OHI) tahun 2021 menempatkan Indonesia di urutan ke 175 dari 222 negara dengan skor 64,93 atau lebih rendah dari rata-rata global yakni 70,19.
Berdasarkan data di atas, IKN sebagai pusat pemerintahan Indonesia yang baru di masa depan diharapkan dapat menjadi pendorong visi pembangunan nasional 2022, 2050 dan 2075.
Lebih lanjut Ganjar juga menjelaskan ihwal sistem transportasi ramah lingkungan yang dapat diterapkan di IKN.
Ganjar menyampaikan konsep sistem transportasi yang menggunakan baterai dan tidak menimbulkan karbon.
"Kita akan bicara sistem transportasinya dengan teknologi baterai yang nol karbon, dalam arti tidak ada polusi atau direduce sebanyak-banyaknya," jelas Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga menyebutkan tentang pengembangan pengelolaan sampah.
Gubernur Jawa Tengah itu menekankan pentingnya menjaga lingkungan IKN yang menjadi tonggak pemerintahan masa depan bangsa.
Ganjar mendorong potensi-potensi sumber daya yang melimpah di Pulau Kalimantan dapat dioptimalkan untuk mencari lebih banyak energi alternatif sebagai pengganti sumber daya dengan tingkat pencemaran tinggi.
"Kita bicara pengelolaan sampah yang jauh lebih baik, kita bicara semua energi yang tidak berbasis pada sumber daya yang mencemari dan itu adalah masa depan," kata Ganjar.
Soal teknologi digital di IKN, Ganjar mengungkapkan gagasan pembentukan suatu creative hub yang menjadi wadah generasi muda untuk mengoptimalkan kemampuannya.
Baca: Gus Falah Apresiasi SKK Migas Istikamah Laksanakan Konstitusi
Hal itu dapat diwujudkan dengan visi dan misi sejalan dengan pemerintah untuk terus meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Menurut Ganjar, peningkatan IPM nasional dapat terwujud salah satunya indikatornya adalah populasi penduduk.
Sehingga, generasi muda dapat difokuskan untuk mendorong dan mewujudkan visi pembangunan nasional.
"Dengan infrastruktur teknologi informasi yang baik, maka seluruh imajinasi dan kreasi akan berkembang di sana. Sehingga dugaan saya banyak creative hub muncul di sana dan anak-anak yang punya potensi akan mengembangkan dan mengendalikan," pungkas Ganjar.