Ikuti Kami

Gembong Bantah Klaim Anies Soal Kemacetan

Gembong pun menghubungkannya dengan polusi udara yang tinggi.

Gembong Bantah Klaim Anies Soal Kemacetan
Ilustrasi. Kemacetan di Jakarta.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut angka kemacetan turun di Jakarta. 

Gembong pun menghubungkannya dengan polusi udara yang tinggi.

Baca: DPRD DKI Minta Anies Segera Berlakukan Sistem ERP

"Fakta kan menunjukkan kondisi polusi udara kita paling buruk sekarang. Apalagi kalau ditarik tiga tahun belakang lalu, paling amburadul. Jadi Pak Anies pakai data apa kemacetan sekarang lebih rendah dari tiga tahun lalu, kan nggak masuk akal itu," kata Gembong Warsono, baru-baru ini. 

Gembong mengatakan angka kemacetan turun hanya merupakan klaim dari Anies. Dia menyebut warga Jakarta bisa secara langsung menilainya.

"Paling kasat mata kualitas udara kita, kualitas udara Jakarta yang sangat buruk. Ya itu klaimnya Pak Anies boleh saja. Kembali lagi kan yang menilai masyarakat Jakarta," ucapnya.

Meski demikian, Gembong mengakui naiknya angka penumpang di transportasi umum. Dia menyebut adanya MRT hingga jumlah bus TrasnJakarta, membuat warga berpindah dari transportasi pribadi.

Baca: Pandapotan Kritik Pelebaran Trotoar di Ibu Kota

"Saya akui kualitas makin baik. Ada MRT, menunjukkan kualitas transportasi massal itu kan membaik. Dengan potensi membaik secara otomatis akan menggiring orang untuk berpindah dari moda transportasi pribadi ke massal. Sudah ada sekian persen migrasi, dari transportasi pribadi," ucapnya.

Seperti diketahui, Anies mengatakan tingkat kemacetan Jakarta yang turun dari peringkat 4 menjadi peringkat 7 kota termacet di dunia. Hal itu dikatakan Anies saat memberi sambutan dalam acara Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).

Quote