Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menanggapi unjuk rasa menolak penetapan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung rusuh, baru-baru ini.
Massa pendukung Donald Trump yang berkumpul di Washington DC itu bahkan merangsek masuk ke gedung parlemen AS The Capitol.
Baca: Fadli Zon Sindir Blusukan Risma, Dewi Singgung Akun Porno
Budiman menilai gerakan pendukung Trump tersebut sebagai sebuah pemberontakan.
Namun gerakan itu berbeda dengan gerakan Black Lives Matter beberapa bulan lalu yang memperjuangkan hak warga kulit hitam.
"(Itu) Pemberontakan orang2 yang teristimewakan (karena ras & aliran2 agamanya). Bedakan dengan perlawanan #BlackLivesMatter," ujar Budiman.
Gerakan itu, lanjut Budiman, telah merusak ratusan tahun tradisi demokrasi di sebuah negara yang mengklaim diri "kampiun" demokrasi dunia.
Baca: Aksi Mensos Risma Harus Ditiru Pejabat Lain
"Tradisi demokrasi? Tradisi ratusan tahun pun mudah rontok oleh stimulus2 kebencian yang disasarkan terus menerus ke amygdala otak yang sudah terpetakan," ujar Budiman
Gerakan massa pendukung Trump itu bertujuan menghambat sidang DPR, Senat, dan Wakil Presiden Mike Pence yang sedang mengadakan sidang untuk menetapkan Joe Biden sebagai Presiden AS ke-46.