Ikuti Kami

Guntur Serap Aspirasi Petani Tembakau Selopuro

Guntur menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam memperjuangkan keadilan sosial di sektor pertanian.

Guntur Serap Aspirasi Petani Tembakau Selopuro
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, menggelar sosialisasi kebangsaan bertema “Pancasila Sumber Toleransi dalam Keberagaman dan Kemajemukan Masyarakat Indonesia” di Dusun Jajar, Desa Selopuro, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar.

Kegiatan tersebut menjadi ruang temu antara Guntur dan para petani, khususnya petani tembakau, untuk membahas persoalan di lapangan dan upaya memperkuat peran pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Guntur menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam memperjuangkan keadilan sosial di sektor pertanian. Ia menyoroti peran strategis petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan Indonesia.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

“Ketahanan pangan lahir dari ladang-ladang yang dikerjakan oleh petani. Selopuro adalah salah satu sentra tembakau di Kabupaten Blitar yang sudah berkontribusi besar terhadap penerimaan daerah dari sektor cukai. Negara harus hadir menjamin kesejahteraan petaninya,” ujar Guntur, Sabtu (14/6).

Data Dinas Pertanian Kabupaten Blitar mencatat, pada 2023 wilayah Selopuro memiliki sekitar 87 hektare lahan tembakau dengan produksi kering mencapai 116 ton. Guntur pun mengajak para petani untuk terus menjaga kualitas produksi tembakau sekaligus memperkuat nilai-nilai kebangsaan melalui kerja kolektif dan gotong royong.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Toha Mashuri, serta Ketua Dekopinda Jawa Timur, Slamet Sutanto. Keduanya hadir sebagai narasumber untuk memberikan penjelasan teknis dan kebijakan terkait penguatan pertanian, khususnya tembakau.

Sesi dialog terbuka menjadi momen penting dalam kegiatan ini. Petani menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari kebutuhan bibit unggul, modernisasi alat produksi, hingga sistem penjualan yang lebih menguntungkan melalui koperasi.

“Salah satunya adalah terkait penjualan tembakau. Petani berharap bisa pindah jual agar harga tetap bagus, agar petani tembakau ini sejahtera,” ungkap salah satu petani yang hadir.

Menanggapi hal tersebut, Guntur menegaskan komitmennya untuk menyampaikan aspirasi para petani kepada pemerintah daerah dan kementerian terkait.

“Kami akan carikan solusi yang relevan melalui kementerian terkait. Harus ada kebijakan yang berpihak pada kebutuhan riil para petani demi kesejahteraan mereka,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan beberapa program yang sudah berjalan di Kabupaten Blitar, seperti bantuan alat pengering dan pengrajang tembakau, serta penguatan program perbenihan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

“Langkah-langkah ini penting untuk menjaga kualitas tembakau Selopuro dan meningkatkan nilai jualnya. Harapannya, tembakau lokal bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas di pasar nasional bahkan internasional,” imbuh Guntur.

Sosialisasi ditutup dengan ajakan untuk memperkuat organisasi tani, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta terus menyuarakan aspirasi melalui saluran yang konstitusional.

“Panjenengan semua bukan hanya petani, tapi agen perubahan. Jangan pernah lelah bersuara. Mari jaga nilai-nilai Pancasila dan terus bergerak bersama untuk pertanian yang berdaulat,” tutup Guntur.

Quote