Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) mendorong pemerintah menyiapkan skenario terburuk jika kasus positif COVID-19 tembus 100 ribu per hari.
Gus Nabil mengatakan, skenario lockdown itu tidak berlaku untuk daerah atau wilayah luas. Melainkan diberlakukan untuk kawasan tertentu yang berstatus zona hitam dan merah.
Baca: Gus Nabil Minta Perbaiki Tata Cara Penyelenggaraan Vaksinasi
"Worst case skenarionya dengan lockdown total di kawasan-kawasan yang zona hitam dan merah," kata Gus Nabil di Jakarta, Jumat (16/7).
Selain lockdown, Nabil sekaligus meminta pemerintah untuk menguatkan ketahanan panganan di wilayah masing-masing. Di mana harus melibatkan peran RT, RW dan pihak desa untuk memantau warga yang membutuhkan bantuan.
Penguatan ketahanan pangan menjadi sangat penting karena pandemi akan berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar.
Baca: Gus Nabil Dorong Penguatan Koordinasi Antarkepala Daerah
"Perlu ada skenario bagaimana menyiapkan stok pangan di secara lokal, di wilayah desa/kelurahan dengan pemanfaatan lahan yang ada. Diversifikasi pangan penting, juga menggerakkan ibu-ibu dan pemuda untuk menguatkan ketahanan pangan dengan menanam umbi-umbian dan sayuran sebagai stok pangan di kawasan masing-masing," papar dia.
Sedangkan di sisi lain sebagai penanganan terhadap masyarakat terpapar COVID-19, dia meminta fasilitas kesehatan di tingkat desa diperkuat. Rekrutmen relawan desa bidang kesehatan diminta terkoneksi dengan puskesmas dan RS setempat.
"Di sisi lain, langkah percepatan vaksinasi juga dilakukan untuk membantu penanganan pandemi. Pemerintah juga mencari alternatif lain untuk penggunaan gedung-gedung publik sebagai sarana isolasi mandiri," tandas politisi PDI Perjuangan ini.