Ikuti Kami

Hardiyanto Kenneth Dorong Perbaikan Pelayanan RSUD di Jakarta

Namun terdapat laporan dari masyarakat bahwa pelayanan di RSUD masih menghadapi berbagai kekurangan.

Hardiyanto Kenneth Dorong Perbaikan Pelayanan RSUD di Jakarta
Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth mengungkapkan rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi pilihan masyarakat menengah ke bawah di Jakarta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Namun terdapat laporan dari masyarakat bahwa pelayanan di RSUD masih menghadapi berbagai kekurangan.

Menurutnya, terdapat dua masalah yang melatarbelakanginya antara lain komunikasi manajemen RSUD kepada pasien dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menangani perawatan.

Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa

"Keluhan utama dari pasien RSUD di Jakarta adalah waktu tunggu yang panjang, baik saat pendaftaran, pemeriksaan dokter, maupun tindakan medis lanjutan," kata Kenneth.

Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah pasien yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis dan fasilitas yang tersedia.

"Di RSUD Cengkareng saat sidak beberapa waktu lalu, saya menemukan bahwa SDM tenaga medisnya sangat kurang. Jadi kalau memang kurang orang, itu akan berdampak terhadap pelayanan," paparnya.

Selain itu, calon-calon pasien yang menumpuk juga mendapat kepastian informasi sehingga mengakibatkan kesalahpahaman antara calon pasien terhadap RSUD. 

RSUD di Jakarta kerap kekurangan dokter spesialis, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya. 

"Di beberapa rumah sakit, rasio pasien terhadap tenaga medis sangat tinggi sehingga pelayanan menjadi tidak optimal," tegas Kent, sapaannya.

Kent menyoroti birokrasi yang berbelit, banyak calon pasien merasa kesulitan memahami prosedur yang harus dilalui, terutama bagi mereka yang berasal dari kelompok usia lanjut atau pendidikan rendah. 

Petugas RSUD semestinya responsif menangani calon pasien yang tengah menunggu perawatan di IGD maupun ruang rawat. 

Tak jarang calon pasien ditelantarkan di ruang tunggu tanpa penjelasan lebih lanjut. 

"Calon Pasien ditaruh di ruang transit untuk menunggu kamar atau menunggu ruang IGD. Dari pihak rumah sakit tidak menjelaskan ini ruang apa. Makanya kadang-kadang suka ada komplain, Masyarakat merasa ditelantarkan. 

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029

Dia menyarankan agar pihak RSUD untuk melapor ke Dinas Kesehatan DKI Jakarta jika membutuhkan penambahan SDM tenaga medis, atau bisa berdiskusi dengan DPRD untuk mencari jalan keluarnya. 

Pasalnya, distribusi tenaga medis di RSUD banyak yang tidak merata, di mana dokter spesialis lebih banyak terkonsentrasi di RSUD besar, lalu beban kerja berlebih bagi perawat dan tenaga medis karena kekurangan staf.

"Perbaikan sistem manajemen,memperbaiki cara berkomunikasi dengan masyarakat, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga medis, serta modernisasi fasilitas dan teknologi rumah sakit sangat dibutuhkan agar RSUD dapat memberikan layanan kesehatan yang layak dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.

Quote