Ikuti Kami

Hasanuddin Berkoordinasi dengan TNI Soal Pemaki Arteria

TB Hasanuddin juga tengah menelusuri pelat nomor mobil TNI yang digunakan wanita tersebut.

Hasanuddin Berkoordinasi dengan TNI Soal Pemaki Arteria
Wanita pemaki orang tua Arteria Dahlan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI  Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin menyebut tengah berkoordinasi dengan Mabes TNI soal wanita yang mengaku anak Jenderal TNI bintang 3 dan memaki anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan serta ibunya di bandara. 

TB Hasanuddin juga tengah menelusuri pelat nomor mobil TNI yang digunakan wanita tersebut.

"Ya (koordinasi dengan Mabes TNI), (selanjutnya) tunggu ya biar pendapat saya jernih," kata TB Hasanuddin, Senin (21/11).

Baca: Ibunya Dimaki, Arteria Minta Tindakan Tegas KSAD

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut telah mengetahui persoalan tersebut. Dia memastikan tengah menelusuri pelat mobil TNI yang ditumpangi wanita yang memaki Arteria Dahlan tersebut.

"Saya sedang telusuri dulu pelat nomornya," kata Hasanuddin.

Untuk diketahui, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dan ibunda terlibat ribut-ribut dengan wanita yang mengaku anak jenderal TNI. Arteria mengungkapkan kronologi ribut-ributnya hingga tasnya disepak.

"Pas landing di bandara, staf saya itu nurunin barang," kata Arteria, Senin (22/11).

Arteria mengaku duduk di kursi ekonomi dalam penerbangan tersebut, tepat di belakang kursi kelas bisnis. Arteria menyebut rombongannya kemudian dianggap menghalangi jalan.

"Kita kan sama-sama di ekonomi, pas di belakang bisnis. Entah kenapa kami dianggap menghambat jalan, (tapi) pintunya belum dibuka," kata Arteria.

Baca: Hasto: Sikap Partai Jelas, Semua WNI Sama di Mata Hukum

Arteria menyebut wanita mengaku anak jenderal TNI itu ingin terlihat berbeda dan dia tidak masalah dengan hal itu. Arteria menekankan dirinya dan keluarga tidak menghalangi jalan, apalagi ibunya berusia 80 tahun

"Dia ingin memperlihatkan dia agak berbeda. Tapi kita kan tidak mempermasalahkan. Dia bilang barang bawaan saya banyak, orang saya bertiga bawa koper dua, wajar kan?" kata Arteria.

"Orang tua saya 80 tahun, dia butuh penyangga tulang itu, memang harus kita bawa, ditenteng-tenteng begitu. Kalau kami kelebihan, itu ada otoritasnya," imbuh politikus PDI Perjuangan itu.

Quote