Ikuti Kami

Hasto Benarkan Kepentingan AS Picu Keretakan Mega-SBY

Saat menjadi Presiden AS, Bush lewat sambungan telepon sempat meminta Mega agar Indonesia mendukung agresi militer AS ke Irak.

Hasto Benarkan Kepentingan AS Picu Keretakan Mega-SBY
Ilustrasi. Bu Mega dan SBY pada suatu kesempatan.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa kepentingan luar negeri Amerika Serikat (AS) merupakan pemicu keretakan hubungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca: Hasto: Pemimpin Itu Solutif, Bukan Ramal Kecurangan Pemilu

Pernyataan Hasto mengonfirmasi cerita politikus Partai Nasdem Zulfan Lindan dalam acara Blakblakan di kanal YouTube Detik.com, Zulfan menyebut keretakan hubungan Mega dan SBY bermula dari telepon Presiden AS George W Bush.

Saat menjadi Presiden AS, Bush lewat sambungan telepon sempat meminta Mega agar Indonesia mendukung agresi militer AS ke Irak. Namun, Mega menolak karena Indonesia memiliki kepentingan luar negeri sendiri.

"Apa yang disampaikan Bang Zulfan Lindan betul," kata Hasto saat dikonfirmasi, Rabu (28/9).

Hasto menyebut Mega sebetulnya memiliki hubungan personal yang baik dengan Bush. Namun, dia bilang Mega memiliki kebijakan luar negeri yang banyak berseberangan dengan AS.

Menurut Hasto, karena hal itu, dukungan AS kemudian beralih ke SBY pada Pilpres 2004.

"Kebijakan luar negeri Ibu Megawati banyak yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat. Atas dasar hal tersebut, maka preferensi pol USA kemudian beralih ke SBY," ucap dia.

Hasto menambahkan, telepon Bush kepada itu kemudian diperkuat dengan pernyataan Wakil Presiden Hasyim Muzadi usai hitung cepat Pilpres 2004.

Usai proses hitung cepat, Hasyim di rumah dinas di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan sempat melontarkan pernyataan bahwa SBY banyak berutang budi kepada banyak pihak, terutama AS.

"Beliau pakai baju putih, di atas kursi goyang mengatakan kepada saya: 'Mas Hasto, Pak SBY ini hutang budi ke banyak pihak, khususnya Amerika Serikat'," ucap Hasto.

"'Nanti kita lihat pemerintahan ini ke depan, pasti akan menghadapi banyak tekanan internasional", tambahnya menirukan ucapan Hasyim.

Baca: Megawati Minta Kader PDI Perjuangan Fokus Kerja Riil

Menurut Hasto, sebagai bentuk terima kasih ke AS, pemerintahan SBY memberikan Blok Cepu kepada Exxon Mobil. Blok Cepu adalah wilayah kontrak minyak dan gas bumi yang meliputi wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di Jawa Timur serta Kabupaten Blora di Jawa Tengah.

"Blok Cepu diserahkan ke Exxon Mobil sebagai hadiah atas dukungan Amerika Serikat terhadap Pak SBY," kata Hasto.

Quote