Ikuti Kami

Hendrawan: Pernyataan Anies Berlebihan soal 'Negara Bilang Anda Diam Saja'

Generalisasi dan dramatisasi yang berlebihan. Dalam kenyataan, pendidikan adalah program sekaligus gerakan.

Hendrawan: Pernyataan Anies Berlebihan soal 'Negara Bilang Anda Diam Saja'
Politikus Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai pernyataan Anies Baswedan soal saat ini negara cenderung tak melibatkan semua pihak dalam pendidikan, adalah berlebihan. 

Baca: Siswa SMP di Sukabumi Tewas Saat Ospek, Puan Minta MOS Dievaluasi

"Generalisasi dan dramatisasi yang berlebihan. Dalam kenyataan, pendidikan adalah program sekaligus gerakan. Secara kultural, pendidikan adalah programasi mental untuk memperkuat sistem nilai yang lebih sesuai dengan tuntutan transformasi peradaban," kata Hendrawan saat dihubungi, Sabtu (29/7).

Menurutnya, dalam proses menuju programasi itu, harus melahirkan gerakan yang berakar di dalam pola perilaku masyarakat. "Jadi antara program dan gerakan merupakan siklus yang saling memperkuat," katanya.

Menurut Hendrawan, jika kewajiban masyarakat hanya dibatasi soal bayar pajak dan pemilu, Anies dianggap salah. Menurutnya, beberapa gerakan literasi dilakukan oleh masyarakat.

"Terkait partisipasi masyarakat yang seolah-olah dibatasi hanya pada kewajiban bayar pajak, terus diminta diam dan nyoblos pemilu, ini sedikit berbeda dengan semakin gencarnya kegiatan sosialisasi, edukasi, dan aktivasi literasi yang sekarang justru gencar dilakukan," katanya.

Pernyataan Anies soal Tak Libatkan Masyarakat

Anies Baswedan mengatakan saat ini negara cenderung tidak melibatkan semua pihak dalam pendidikan. Menurutnya, negara melalui pemerintah perlu mengubah hal tersebut.

Hal itu disampaikan Anies dalam acara Belajaraya 2023, Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7). Awalnya Anies menceritakan saat memulai kegiatan Indonesia Mengajar, menekankan jika pendidikan ialah gerakan, bukan program.

"Saya waktu itu ketika memulai Indonesia Mengajar, kami eksplisit menyampaikan pendidikan bukan sebagai program, pendidikan sebagai gerakan," ujar Anies.

"Lalu, ingat pemberantasan buta huruf? Itu nanti teman-teman boleh Google. Kalau ada foto Sukarno, di papan tulis menulis A I U E O tahun 47/48. Lalu banner di atasnya itu tulisannya menarik sekali. Kalau pemerintah biasanya bikin acara 'Dengan semangat ini ini'. Ini nggak, 'Bantu kami berantas buta huruf'. Kata pertamanya 'bantu'," sambungnya.

Baca: Capres Ganjar Pranowo Ngopi Bersama 1000 Purnawirawan TNI Polri

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut jika negara saat ini tidak melibatkan banyak pihak dalam pendidikan. Menurutnya, hal itu perlu diubah oleh pemerintah.

"Hari ini negara sekarang bilang 'Anda diam saja, kami aja yang kerjakan semuanya. Anda bayar pajak, Anda nyoblos pemilu, tapi nggak harus terlibat'. Yang ini harus diubah, 'Bantu kami terlibat' dan kemudian muncul gerakan untuk pendidikan," jelasnya.

Quote