Ikuti Kami

HUT Ke-474, Hendi Yakin Kota Semarang Melaju Kencang

Pemerintah Kota Semarang mengambil tema Bersama Kita Lawan Covid-19 Demi Semarang Semakin Hebat. 

HUT Ke-474, Hendi Yakin Kota Semarang Melaju Kencang
Pemerintah Kota Semarang menggelar upacara HUT ke-474 Kota Semarang di halaman Balai Kota Semarang, Minggu (2/5). 

Semarang, Gesuri.id - Pemerintah Kota Semarang menggelar upacara HUT ke-474 Kota Semarang di halaman Balai Kota Semarang, Minggu (2/5). 

Puncak peringatan HUT ini digelar sederhana, terbatas, dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Baca: BKNP PDI Perjuangan, Kata Ulama Apakah Pancasila Thogut?

Pada HUT kali, Pemerintah Kota Semarang mengambil tema Bersama Kita Lawan Covid-19 Demi Semarang Semakin Hebat. 

Melalui tema tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengajak seluruh masyarakat untuk berjuang seperti para pendahulu saat berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.

Menurut Hendi, proklamasi pada saat itu bukanlah akhir perjuangan, melainkan babak baru perjuangan Indonesia. 

"Momen tersebut kita hadapi bersama. Covid-19 adalah penjajah, sedangkan vaksinasi bukanlah akhir dari perjuangan. Vaksinasi adalah senjata untuk bisa lebih kuat menghadami pandemi," papar Hendi, sapaannya.

Hendi menyebutkan, vaksinasi menjadi titik terang untuk berjuang melawan Covid-19. Sudah ada 360 ribu warga yang divaksin. 

Perjuangan pun belum selesai. Dia mengajak seluruh warga tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan.

Dia optimis sepanjang masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan waspada, Kota Semarang akan dapat melaju kencang seperti kondisi sebelum pandemi. Laju pertumbuhan ekonomi pada 2020 tercatat -1,61 persen. 

Namun demikian, dia optimis akan kembali pulih karena pada 2019 lalu pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sempat menyentuh 6,81 persen.

Meski pada 2020, hanya 2 juta wisatawan datang, Pemkot optimis bisa kembali mencapai 7,3 juta seperti 2019 lalu.
 
"Kami mengajak seluruh masyarakat Semarang belajar dari pengalaman sejarah. Kami optimis bisa melalui situasi sulit," tegas Hendi.

Di sisi lain, Hendi menyampaikan, Pemkot berupaya memberikan berbagai program untuk meringankan beban warganya mulai lahir hingga meninggal.

Terbaru, Pemkot melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) meluncurkan program bagi masyarakat untuk memudahkan kepengurusan melalui sebuah mesin seperti mesin ATM. 

Pihaknya juga mengerahkan 11 robot untuk pelayanan masyarakat yang ditempatkan di lobi wali kota, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), dan RSUD Wongsonegoro.
Kombinasi Daring dan Luring
Tanggal 2 Mei, selain Hari Ulang Tahun Kota Semarang juga diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). 

Momentum peringatan Hardiknas kali ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi nilai plus dan minus bagi dunia pendidikan. 

Salah satu hikmah pandemi Covid-19 bagi dunia pendidikan yakni siswa dipaksa belajar secara online. Saat ini semua jenjang pendidikan sudah merasa familiar dengan pengajaran daring.
Hal yang menjadi fokus pada kondisi new normal yaitu bagaimana dunia pendidikan bisa mengombinasikan pembelajaran luring dan daring. 

Pembelajaran tatap muka harus mulai diterapkan agar peserta didik yang masih dalam masa pertumbuhan memiliki jaringan teman dan pengembangan budaya diri. 

"Bayangkan kalau hanya di rumah saja, hanya dengan ayah dan ibu, mereka secara edukasi pengembangan diri dan attitude beda dengan generasi sebelumnya," papar Hendi, sapaannya.

Baca: Tangkap Fadli Zon! Jika Dukung Terorisme & Radikalisme

Maka, saat ini uji coba pembelajaran tatap muka mulai dilakukan di Kota Semarang. Hendi ingin PTM dapat diterapkan secara serentak pada Juli mendatang.

Disamping memersiapkan PTM, Dinas Pendidikan Kota Semarang berupaya mendorong para guru untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dengan berbagai macam kegiatan antara lain workshop, bimbingan teknis, dan karya ilmiah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri berharap dengan berbagai kegiatan tersebut guru bisa menyesuaikan sistem pembelajaran di tengah kehidupan normal baru.  Dilansir dari tribunnews.

Quote