Ikuti Kami

Investor Jepang Tertarik Budidaya Tuna di Sulsel

Jepang akan melakukan relokasi budidaya pengembangan ikan tuna di Sulsel untuk menutupi kebutuhan pasar dunia.

Investor Jepang Tertarik Budidaya Tuna di Sulsel
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (NA) mengatakan para Gubernur Ehime dan rombongan pengusaha akan meninjau lokasi pengembangan budidaya ikan tuna sebagai bagian rencana melakukan relokasi budidaya di Sulsel.

"Mereka (para pengusaha) akan melakukan relokasi budidaya pengembangan ikan tuna di Sulsel untuk menutupi kebutuhan pasar dunia," kata Nurdin Abdullah usai mendampingi Gubernur Ehime Jepang menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), di Kantor Wakil Presiden RI, Senin (14/1).

Baca: Nurdin Abdullah Dorong Kemandirian Sektor Benih Nasional

Gubernur Ehime datang bersama Presiden Ehime Bank Ltd, Tokihiro Nakamura, Yoshinori Nishikawa dan memimpin rombongan 22 delegasi yang terdiri atas pengusaha dari Ehime Jepang.

Ia menjelaskan, Selasa (15/1) hingga dua hari ke depan, rombongan ini akan berada di Makassar dan merupakan kunjungan balasan setelah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pada bulan Desember lalu melakukan kunjungan ke Ehime.

Lanjut NA, pihak Jepang akan mengirim beberapa sumber daya manusia (SDM) yang mereka miliki di bidang akuakultur untuk memberikan training. Selain menyiapkan SDM, juga pembangunan infrastuktur. Sehinggi transfer knowledge dan teknologi dapat dilakukan.

"Infrastruktur juga mulai dibangun dan mereka juga sudah siap untuk training di Indonesia untuk bekerja sama," sebutnya.

Dalam pertemuan pertama ini, NA menyatakan belum mengetahui berapa besaran investasinya.

Ditambahkan NA, di Sulsel hampir semuanya visible (dapat) untuk dilakukan budidaya untuk daerah pesisir pulau-pulau. Ini setelah pihak mereka melakukan survei. Kecuali daerah daratan. "Selayar itu itu cukup bagus, disamping luas, wilayahnya masih sangat belum tercemar, karena mereka butuh wilayah yang masih virgin," ujar NA.

Baca: Pasca Dilantik, Nurdin Abdullah Tata Struktural Pemerintahan

Imbuhnya, mereka di Jepang telah melakukan budidaya, mengembangkan satu keramba dengan 1.500 ekor. Dan dalam empat tahun bisa menjadi 100 Kg.

"Itukan mereka empat musim, kita coba lihat di Indonesia itu dalam dua tahun bisa menjadi 100 kg. Nah satu keramba itu nilainya sekitar Rp27 miliar,"ujarnya.

Quote