Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) mengecam keras penyerbuan acara doa bersama jelang pernikahan di keluarga almarhum Segaf bin Jufri di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, baru-baru ini.
Baca: Intoleransi di Solo, Tak Sesuai Perilaku Nabi Muhammad SAW!
Gus Nabil menegaskan, penyerbuan dan penyerangan ini tidak bisa dibiarkan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang bebas menyerbu, serta mempersekusi pihak lain.
"Maka, aparat keamanan harus bertindak tegas dalam hal ini, jangan sampai terjadi lagi," tegas Gus Nabil.
Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, dirinya mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian yang segera menangkap pelaku. Ini merupakan bentuk respons dan tanggungjawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan stabilitas.
Namun, Gus Nabil juga mengingatkan Kepolisian untuk menangkap otak pelaku penyerangan. Pihak kepolisian, sambungnya, jangan hanya menangkap pelakunya, tapi juga otak atau sutradara penyerbuan itu.
"Ini penting agar motif dan polanya bisa diketahui, sehingga ada upaya preventif pada masa-masa mendatang," ujar Gus Nabil.
Lebih lanjut, Gus Nabil menghimbau semua pihak untuk menjaga stabilitas di tengah pandemi Covid-19. Dia juga memohon pada warga Solo dan sekitarnya, untuk menjaga kerukunan dan gotong royong di antara sesama warga.
Baca: Tindakan Intoleransi di Solo Barbar, Aparat Harus Tegas!
Saat ini, lanjut Gus Nabil, kita masih menghadapi pandemi yang membutuhkan konsentrasi, fokus dan energi saling tolong menolong.
"Maka, penyerangan itu tidak dibenarkan. Apalagi Solo sedang bersiap hajatan politik untuk mencari figur Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Perlu upaya bersama untuk menjaga kestabilan dan ketenangan bersama," ujar Gus Nabil.