Ikuti Kami

Intoleransi di Solo, Tak Sesuai Perilaku Nabi Muhammad SAW! 

Agama Islam tak pernah memaksakan keyakinan kepada orang lain.

Intoleransi di Solo, Tak Sesuai Perilaku Nabi Muhammad SAW! 
Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf mengecam penyerangan kelompok Intoleran kepada peserta  rangkaian acara pernikahan di Solo. 

BacaTindakan Intoleransi di Solo Barbar, Aparat Harus Tegas!

Menurut kader PDI Perjuangan itu, Agama Islam tak pernah memaksakan keyakinan kepada orang lain. Habib Ali mengisahkan, ketika Nabi  Muhammad SAW melawan berhala, caranya adalah dengan mengedukasi menggunakan akal. 

"Adapun perang pada masa Nabi diberlakukan, setelah Nabi diusir, difitnah dan dicaci. Apa pernah dengar kemudian mereka bersedia dialog dengan Nabi saat itu?" ujar Ali. 

Ali melanjutkan, perang terhadap Nabi Muhammad SAW itu dipaksakan. Nabi Muhammad sendiri dalam setiap medan perang,  meminta para lawannya agar  pulang, mengurungkan niat menumpahkan darah.

"Tetapi mereka (para musuh Nabi) tetap  kepalanya batu, tak mengerti bahasa lain kecuali Pedang. Itupun banyak yang sengaja dibiarkan tak dibunuh. Dan ternyata Ali bin Abi Thalib membiarkan mereka itu,  melihat masih ada generasi ke-7 dari orang itu untuk mendapat hidayah," ujar Ali. 

Ali pun mempertanyakan siapa sebenarnya yang dijadikan panutan oleh kelompok-kelompok Intoleran itu.    

"Apakah yang dicontohkan Rasulullah SAW itu mereka lakukan??," ujar Ali.

Baca: PDI Perjuangan Jaktim Resmikan Sekretariat PAC di Ciracas

Peristiwa Intoleransi di Solo itu bermula saat kelompok ormas radikal mendapatkan informasi ada kegiatan dari Mazhab yang menurut mereka sesat, di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8).

Kelompok itu berusaha membubarkan acara yang ternyata adalah doa bersama rangkaian acara menjelang pernikahan. Mereka bahkan memukuli beberapa anggota keluarga dari pihak penyelenggara acara.

Quote