Ikuti Kami

Koster Minta Gaungkan Antikorupsi dengan Pendekatan Seni dan Budaya

Koster memohon dukungan KPK RI dalam memberi edukasi budaya antikorupsi di Bali.

Koster Minta Gaungkan Antikorupsi dengan Pendekatan Seni dan Budaya
Gubernur Bali Wayan Koster.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster meminta Sekretaris Daerah Bali dan Inspektorat Provinsi Bali menggaungkan antikorupsi menggunakan pendekatan seni dan budaya.

Hal ini disampaikannya saat Sosialisasi Forum Penyuluh Antikorupsi (Paksi) Bali oleh KPK RI di Denpasar, Selasa, dimana Pemprov Bali berharap diberikan arahan penyuluhan KPK namun di Bali dapat memanfaatkan seni sekaligus.

“Kalau ini digaungkan dengan berbagai cara, di Bali dengan pendekatan seni itu bagus pak pendekatan seni, desa adat, komunitas masyarakat, secara masif kita lakukan melalui berbagai media itu keren,” ucap Koster.

Baca: Edy Wuryanto Minta Pemerintah Ambil Langkah Nyata

“Begitu ya Pak Sekda Bali, siapkan ini,” sambungnya memberi arahan.

Di hadapan sekitar 300 ASN Pemprov Bali yang mengikuti sosialisasi itu Gubernur Koster mencontohkan media seni yang bisa dipakai penyuluhan seperti lewat pertunjukan bondres atau pentas lawak grup Bali dan wayang.

Selain itu bisa juga dimasukkan lewat ekstrakulikuler di sekolah, setidaknya seminggu sekali menurutnya.

Koster mengatakan pendekatan seni yang lekat dengan masyarakat Bali ini dipakai agar pegawai Pemprov Bali dan seluruh masyarakat semakin sadar ketika bertindak jangan sampai melakukan korupsi.

“Supaya kalau bisa Bali ini menjadi satu pulau yang integritasnya bagus dalam hal budaya antikorupsi, kan keren jadi contoh bukan hanya budaya pariwisata yang jadi contoh tapi juga hidup yang bersih antikorupsi,” ujarnya.

Gubernur asal Buleleng itu juga memohon dukungan KPK RI dalam memberi edukasi budaya antikorupsi di Bali, sehingga dengan sosialisasi masif pencegahan korupsi dapat dilakukan.

“Ini akan mempercepat upaya kita dalam pemberantasan korupsi di berbagai bidang dan sektor kehidupan, yang akan jadi modal utama pembangunan guna mewujudkan tujuan pembangunan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara niskala sekala,” kata dia.

Baca: Benhur Watuhun Langsung Tancap Gas dan Bidik Kemenangan

Kepala Satuan Tugas Sertifikasi dan Pemberdayaan Antikorupsi mewakili Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK RI Sugiarto mengatakan sependapat dengan Gubernur Bali agar memanfaatkan kearifan lokal daerah.

“Disampaikan Pak Gubernur rasanya pendekatan dengan berbasis kearifan lokal, di sini istilahnya awig-awig ya, kemudian juga ada karma phala dan sebagainya, kalau itu menjadi kearifan lokal dan dipercaya kemudian dilaksanakan bersama, pasti semua akan baik,” ujarnya.

Untuk itu KPK RI mengajak seluruh elemen di Bali ikut bersama dalam menggaungkan antikorupsi melalui pendidikan dengan berbagai cara.

Quote