Ikuti Kami

Koster : Pembangunan Kawasan Suci Besakih Progres 36%

Koster minta agar pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih dipercepat dan dapat diselesaikan pada akhir bulan November 2022.

Koster : Pembangunan Kawasan Suci Besakih Progres 36%
Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Kabupaten Karangasem

Karangasem, Gesuri.id – Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Kabupaten Karangasem, pada Minggu (Redite Paing Ugu) (20/2). Dalam peninjauan tersebut Gubernur didampingi Bupati Karangasem, Gede Dana, Kadis PUPR/Perkim Bali, Nusakti Yasa Wedha, Kepala Diskominfo Bali, Gede Pramana, dan Kasatpolpp Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi.

Baca : Kenang Masa Kecil Wayan Koster Nyepi Bareng Keluarga

Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih yang sedang berlangsung saat ini sudah sesuai dengan hasil pemaparan dari pelaksana proyek. PT. Pembangunan Perumahan, PT. Waskita Karya beserta mitra lokalnya). Ia pun mengungkapkan, progres pembangunannya yang sudah mencapai 36% dari target 32%. Jadi pencapaiannya sebanyak 4% lebih cepat dari target yang direncanakan.

Berdasarkan kontrak, pembangunan direncanakan selesai pada 14 Desember 2022. Namun, Koster meminta agar pembangunan ini dapat diselesaikan pada akhir bulan November 2022. “Kepada pelaksana proyek agar betul-betul mengerjakan proyek ini dengan sebaik-baiknya, penuh tanggungjawab, berkualitas, sesuai dengan kontrak yang dilakukan, dan semua unit bangunan seperti warna yang digunakan, bahan yang digunakan, termasuk atapnya harus harmonis dengan warna alam yang ada di kawasan suci Besakih,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

“Dengan demikian maka keseluruhan bangunan yang ada di kawasan ini akan menyatu dengan pembangunan yang ada di Parahyangan maupun di Palemahan Pura Agung Besakih,”.

Ia percaya, ketika pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih sudah selesai, maka akan menjadi kawasan yang sangat indah dan nyaman bagi karma Bali yang akan melakukan persembahyangan. Disisi lain, menjadi kawasan dengan pesona alam yang indah yang juga menyuguhkan sajian kuliner dan wisata berbelanja produk kerajinan rakyat yang dihasilkan oleh para UMKM dari Besakih (ikon branding Besakih).

Mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini akan memantau capaian progress pembangunan secara rutin dan setiap bulan sekali. Ini agar pembangunannya bisa selesai tepat waktu dan hasilnya berkualitas.

Baca : Koster Dampingi Sekjen Hasto Tanam Mangrove di Banyuwedang

“Untuk itu, Kami mohon doa restu kepada krama Bali, agar berjalan sukses dan lancar, sehingga pembangunan ini memberikan manfaat kepada umat Hindu di seluruh Indonesia, mengingat Pura Agung Besakih yang memiliki pesona Gunung Agung yang sangat indah ini merupakan Pura terbesar di Indonesia dan dunia,” tutur Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Di akhir kunjungan kerjanya ke pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih, Gubernur Bali, Wayan Koster menyempatkan waktu berbagi beras lokal Bali kepada pedagang yang ada di sekitar kawasan proyek Besakih. Para pedagang sangat antusias menyambut kedatangan serta mengucapkan terimakasih kepada orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Diketahui, pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih merupakan program prioritas dalam visi pembangunan Bali. Yaitu, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang mana sumber anggarannya berhasil diperjuangkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster ke Pemerintah Pusat melalui APBN Kementrian PUPR sebanyak Rp 370 miliar lebih. Selain itu, juga bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali sebanyak Rp 200 miliar lebih.

Sedangkan untuk pembebasan lahannya bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali yang nilainya hampir mencapai Rp 200 miliar. Jadi, total anggaran yang diperlukan sebesar Rp 770 miliar.

Dalam laporannya, Kadis PUPR/Perkim Bali, Nusakti Yasa Wedha memaparkan pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih meliputi pembangunan di Area Manik Mas (Gedung parkir 5 lantai; Kios besar; Kios kecil; Bale Pesandekan; Pura Melanting; Bangunan anjung pandang; dan Jalan akses), serta pembangunan di Area Bencingah (Kios besar; Kios kecil; Bale Pesandekan; Bale Gong; dan Pelataran serta area bermain anak).

Dalam proyek ini juga ada pembangunan Kantor Desa, Kantor Bumdes, Kantor BPD, Kantor LPD, Wantilan, Gedung parkir motor, Wiyata Mandala Pelataran Manis Mas, Infrastruktur Titi Gonggang, Margi Agung, Kantor MO, dan Prasarana Bencingah. Selama proses pembangunannya, Dinas PUPR Bali sudah memanfaatkan tenaga kerja lokal sebanyak 92 orang. Proyek ini disebut sudah sesuai dengan rencana yang bangunan parkirnya menampung 1.300 kendaraan roda empat dan 1.400 sepeda motor. Selain itu, bangunan kios mencapai 430 unit yang dapat menampung banyak pedagang di kawasan ini.

Quote