Ikuti Kami

Lobi & Negosiasi, Untuk Tegakkan Keadilan & Kemanusian

Peserta Rekpol yang diselenggarakan secara virtual tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Lobi & Negosiasi, Untuk Tegakkan Keadilan & Kemanusian
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menjadi pembicara dalam kegiatan Rekoleksi Politik (Rekpol) Organisasi Vox Point Indonesia, baru-baru ini. 

Peserta Rekpol yang diselenggarakan secara virtual tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

"Saya diminta berbicara tentang lobi dan negosiasi dalam politik. Dalam konteks politik, lobi adalah bentuk partisipasi politik informal yang mencakup upaya menghubungi otoritas pemangku kebijakan dengan tujuan mempengaruhi keputusan publik," ungkap Ansy. 

Baca: Ansy Apresiasi Panen Padi Inpari Nutri Zinc oleh BPTP

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, negosiasi adalah sebuah diskusi formal di mana setiap pihak membawa tujuan dan kepentingan politik berbeda. Hal itu dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bersama.

Menurut Ansy, terdapat dua pendekatan dalam politik,  yakni Realisme Politik dan Idealisme Politik. 

"Wakil pemikir realisme politik, Niccolo Machiavelli (1469-1527) menganjurkan agar memakai siasat cerdik dalam lobi atau negosiasi untuk meraih kekuasaan atau kepentingan tertentu," papar Ansy. 

Sementara pemikir idealisme, seperti Immanuel Kant (1724-1804) mengatakan, kegiatan apapun termasuk lobi dan negosiasi harus menghargai martabat manusia, subjek manusia.

"Mana yang dipilih? Tentu setiap politisi memiliki pilihan masing-masing. Secara pribadi, saya terus berjuang melakukan lobi dan negosiasi dalam tatanan idealisme politik, yakni demi tercapainya kesejahteraan dan keadaban publik (bonum commune)," ungkap Ansy. 

Karena itu, sambung Ansy, dalam melakukan lobi dan negosiasi, terdapat prinsip-prinsip moral dan ideologis yang harus dilakukan (non-negotiable), yakni keberpihakan pada rakyat serta komitmen pada penegakkan keadilan sosial dan kemanusiaan.

Maka dalam melakukan lobi dan negosiasi sangat diperlukan dimensi integritas, intelektualitas, kapasitas, dan spiritualitas.

Baca: Ansy Salurkan Genset Bantuan Komisi IV pada GMIT

"Sebagai anggota DPR, implementasi lobi dan negosiasi sering saya lakukan untuk memperjuangkan pengentasan kemiskinan, pembangunan pertanian lahan kering, konsevasi lingkungan, dan aspirasi-aspirasi pro rakyat," ujar Ansy. 

Melalui negosiasi politik dan lobi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat di NTT, Ansy mengatakan dirinya berhasil mendapat alokasi bantuan alat mesin pertanian mulai dari excavator, traktor, mesin rontok padi, dan pompa air. 

"Dalam konteks NTT saat ini, saya mendorong Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengalokasikan anggaran untuk membangun NTT pascabencana," ujarnya.

Quote