Ikuti Kami

Megawati Ingatkan Pentingnya Reboisasi Hutan di Kawasan IKN, Demi Jaga Flora & Fauna Endemik

Apalagi, belakangan terjadi fenomena gelombang panas akibat pemanasan global atau global warming di hampir seluruh dunia.

Megawati Ingatkan Pentingnya Reboisasi Hutan di Kawasan IKN, Demi Jaga Flora & Fauna Endemik
Presiden Kelima RI Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan dan membuka acara seminar bertajuk 'Haluan Pembagunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125' di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, Jumat (5/5). (istimewa)

Bali, Gesuri.id - Presiden kelima RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri mengatakan, bahwa menjaga kelestarian lingkungan harus menjadi perhatian khusus di tengah isu perubahan iklim saat ini.

Baca: Haluan 100 Tahun Bali, Megawati Minta Pembangunan Bali Tidak Mengonversi Tanah Subur

Apalagi, belakangan terjadi fenomena gelombang panas akibat pemanasan global atau global warming di hampir seluruh dunia.

Megawati pun turut menaruh perhatian khusus terhadap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Menurut Megawati, pembangunan IKN sejatinya harus berjalan dengan baik dan tetap memperhatikan kelangsungan lingkungan.

Hal itu pula yang turut disampaikan Megawati kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) diberbagai kesempatan. Dia meminta Presiden Jokowi untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dalam proses pembangunan IKN.

Hal ini disampaikan Megawati saat ditanya awak media mengenai seberapa serius Indonesia harus menjaga kelestarian lingkungan.

"Ini menjadi perhatian saya, yang saya katakan juga pada presiden. Jangan nanti ketika pembangunan IKN itu tidak terencana dengan baik," kata Megawati, seperti dalam keterangan yang diterima pada Jumat (6/5). 

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan ini juga menjelaskan, bahwa Kalimantan Timur yang menjadi daerah lokasi IKN Nusantara memiliki tanaman lokal yang perlu dijaga.

Secara khusus, Megawati juga mengingatkan pentingnya penanaman pohon kembali atau reboisasi di lingkungan IKN. Karena, akan ada spesies flora dan fauna yang harus tetap hidup di kawasan IKN.

Bagi Megawati, pembangunan IKN tentu akan memotong banyak pohon di kawasan hutan di sana.

"Kalau itu banyak yang terpotong, sudahkah ada nursery (tempat pembibitan, red). Katanya ada, nanti saya suruh lihat," ujar Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini ingin memastikan agar reboisasi yang dilakukan harus sesuai dengan tanaman lokal yang telah terpotong sebelumnya. 

Pasalnya, Kalimantan dipenuhi banyak tanaman khas atau endemik yang hanya bisa tumbuh di lokasi tersebut.

"Tapi sebagai Ketua Pengarah BRIN, apa tanaman di nursery itu audah sesuai pengganti tanaman lokal yang terpotong karena pembangunan," jelas Megawati.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan pertama IKN akan dimulai di kawasan pusat inti pemerintahan. Yakni, dengan melakukan revitalisasi dan reboisasi hutan.

"Diawali dengan merevitalisasi dan mereboisasi hutan terlebih dahulu," kata Jokowi.

Setelah reboisasi hutan, hal selanjutnya yang dilakukan yakni pembangunan infrastruktur dasar, komplek pemerintahan, perkantoran, dan perumahan beserta sarana dan prasarananya.

Sedangkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan, ada empat tipe vegetasi yang ditanam di area Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Baca: Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali, Megawati Minta Anak Muda Terlibat Pertahankan Adat & Alamnya

Tipe vegetasi itu termasuk tanaman jenis endemik dan tumbuhan asli di wilayah sekitar IKN. Yakni spesies endemik, spesies asli, penangkal nyamuk, dan tanaman yang menjadi konsumsi hewan.

Pengembangan IKN, yang mengusung konsep Forest City, mempertimbangkan manajemen lanskap dan biodiversitas sehingga dapat kembali menjadi habitat alami flora dan fauna endemik wilayah di Kalimantan Timur itu.

Quote