Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI yang juga Politisi Senior PDI Perjuangan, Aria Bima mengatakan bahwa pertemuan Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad beberapa waktu lalu menyambangi kediaman Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat adalah tindak lanjut dari pertemuan Presiden ke 5 RI itu dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Pertemuan antara Megawati dan Prabowo, kata Aria, memberikan kesejukan politik dan demokrasi.
“Jadi Mas Dasco sama Mas Pras kemarin ketemu dengan Ibu Mega merupakan follow up dari pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu. Pasti akan memberikan warna kesejukan iklim politik dan iklim demokrasi saat ini,” kata Aria Bima di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/6/2025).
Terlebih kata Aria, saat ini dunia termasuk Indonesia tengah menghadapi ancaman ekonomi global. Maka dari itu, seluruh pihak tentu haruslah kompak dan rukun.
“Mengingat kita menghadapi ancaman ekonomi global dan nasional yang yang tidak mudah. Ya, ini kita rukun saja bareng-bareng para tokoh seluruh republik ini bareng saja belum tentu masalahnya selesai. Ya kan,” kata dia.
Pertemuan Megawati dan Prabowo ini menurut Aria membawa dampak positif.
“Jadi saya melihat pertemuan itu sangat positif. Akan memberikan iklim investasi, ada jaminan suasana kesejukan Republik Bangsa ini ke depan itu tidak congkrah. Kalau ribut terus ya, investasi juga akan ngopling dan pasti akibatnya rakyat yang menderita. Saya kira itu,” sambung dia.
Aria Bima juga mengungkapkan selain bertemu Prabowo, Megawati juga bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin 2 Juni 2025 lalu.
Kata Aria pertemuan antara Megawati dan Gibran juga dinilai bagus.
“Ya kan bagus, ya kan. Sedikit agak ada mungkin body linggit yang belum pas ya biasalah. Kalau saya ketemu dengan kawan atau teman yang ada sedikit selisih politik misalnya saya kan mendukung Pak Teguh, bukan Pak Wali ya kan, dengan beliau tapi kan selesai-selesai. Pas ketemu agak congkrang agak canggung ya biasa,” ungkap dia.
Tidak menutup kemungkinan pertemuan Megawati dengan Gibran akan membuka peluang pertemuan Ketum PDI-P dengan Presiden ke-7 Jokowi.
“Kalau kemarin kan bukan pertemuan. Kemarin ketemu Iya. Kan ya, saya kira ketemu-ketemu kayak gitu cepat atau lambat akan mencairkan suasana. Tapi sekali lagi bahwa pertemuan antara tokoh bangsa ini penting untuk membuat suatu situasi yang sejuk,” kata Aria Bima.
Apabila tidak bertemu ya menurut Aria tidak jadi masalah, yang terpenting sama-sama saling memahami posisi.
“Kalau toh tidak ketemu pun juga sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah. Yang penting saling bisa memahami posisi masing-masing,” tambah dia.
