Ikuti Kami

MPR Desak Parlemen Sahkan UU Terorisme

"Seluruh pemangku kepentingan negara ini seharusnya bergotong-royong mengambil langkah taktis & strategis dalam menghentikan aksi terorisme"

MPR Desak Parlemen Sahkan UU Terorisme
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah

Jakarta, Gesuri.id - Serangkaian aksi terorisme selama seminggu terakhir ini seakan tidak ada habisnya. Usai teror di Markas Komando Brimob, Rabu (9/5) lalu. Kini ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (23/5) pagi tadi.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, Ahmad Basarah desak pemerintah untuk segara mengesahkan Rancangan Undang Undang Terorisme agar penanggulangan berbagai aksi terorisme dapat lebih efektif lagi. Hal ini dia katakan untuk menanggapi serangkaian aksi terorisme yang terjadi di Mako Brimob dan Bom Surabaya.

Baca: Partai Gelar FGD untuk Rumuskan Pencegahan Radikalisme

"Seluruh pemangku kepentingan di negara ini sudah seharusnya bergotong-royong untuk mengambil langkah-langkah taktis dan strategis dalam menghentikan aksi terorisme sampai ke akar-akarnya, jika diperlukan Presiden dapat menempuh langkah hukum untuk mengeluarkan Perpu tentang Terorisme," tegas Basarah, Minggu (13/5).

Basarah juga mengingatkan aparat intelejen BIN, POLRI, TNI dan Kejaksaan agar meningkatkan kewaspadaan dan melakukan deteksi sedini mungkin terhadap berbagai kelompok gerakan terorisme sehingga dapat melakukan pencegahan secara lebih cepat dan tepat. 

Bagi Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini, terorisme merupakan tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan dan tidak bisa dibenarkan dengan alasa apapun. Oleh karenanya, Indonesia dan juga seluruh warga dunia sangat mengecam aksi radikalisme tersebut.

Terakhir Basarah menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan terpecah belah oleh gerakan radikal. Hal itu bertujuan mengurangi timbulnya akibat-akibat yang dapat memperburuk situasi.

"Kita percayakan dan dukung pemerintah untuk mengatasi tindakan intoleransi, radikalisme, dan terorisme menurut prinsip-prinsip negara hukum," pungkas Basarah.

Seperti diketahui, pagi tadi di Surabaya terjadi ledakan bom di tiga gereja yaitu Gereja Santa Maria, Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Pantekosta. 

Info terkini dari Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera korban dari ledakan bom di Surabaya bertambah menjadi 11 orang.

"Perkembangan terbaru satu orang meninggal dunia di Ngagel. Ada 41 korban luka yang dirawat di rumah sakit,"  kata Frans.

Quote