Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para keluarga korban dan menegaskan bahwa peristiwa semacam ini tak boleh kembali terulang.
"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya 4 orang pekerja tambang. Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari," ujar Ono dalam keterangannya, Jumat (30/5).
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Menurut Ono, musibah tersebut memperlihatkan perlunya peninjauan serius terhadap sektor pertambangan, terutama di wilayah Cirebon yang kerap dilaporkan mengalami masalah longsor dan pencemaran air.
"Selain seringkali menimbulkan longsor dan mengakibatkan korban jiwa, pencemaran terhadap sumber air pun kerap kali dikeluhkan oleh para petani di Kabupaten Cirebon," ucapnya.
Ia menyambut terbitnya Peraturan Gubernur terkait pengendalian alih fungsi lahan serta Surat Edaran moratorium izin tambang.
Kebijakan tersebut sejalan dengan kewenangan dan kebutuhan pengendalian aktivitas pertambangan.
Lebih lanjut, ia mendorong agar Pemprov Jabar mengambil langkah lebih tegas melalui penghentian sementara seluruh operasi tambang sembari menjalankan audit menyeluruh.
"Saya memberi saran kepada Gubernur Jawa Barat untuk dilakukan penutupan sementara dan dilakukan audit lingkungan," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Baca: Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah
Ono menegaskan tambang legal harus menunggu hasil audit untuk kembali beroperasi. Sedangkan tambang ilegal, tentunya harus segera ditutup permanen tanpa kompromi.
"Bila tambang itu legal maka tunggu audit lingkungan untuk bisa dibuka kembali tetapi bila ilegal maka sekarang pun harus ditutup permanen," tegasnya.
