Ikuti Kami

Paolus Hadi: Sektor Pertanian Hadapi Tantangan Struktural, Perlu Intervensi Kebijakan Strategis

Seperti diketahui dengan luas wilayah mencapai 14,7 juta hektar, Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian yang sangat besar.

Paolus Hadi: Sektor Pertanian Hadapi Tantangan Struktural, Perlu Intervensi Kebijakan Strategis
Anggota Komisi IV DPR RI, Paolus Hadi,dalam kuliah umum di Institut Teknologi Keling Kumang pada Jumat (12/9/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Paolus Hadi,dalam kuliah umum di Institut Teknologi Keling Kumang pada Jumat (12/9/2025).

Paolus Hadi, memaparkan tantangan dan peluang dalam pengembangan sektor pertanian di Kalimantan Barat.

Seperti diketahui dengan luas wilayah mencapai 14,7 juta hektar, Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian yang sangat besar, menyumbang 25-30% terhadap PDB regional dari sektor primer. 

Menurut Paolus Hadi, meskipun potensinya besar, sektor ini menghadapi tantangan struktural yang memerlukan intervensi kebijakan strategis.

Tantangan utama mencakup infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), teknologi, kelembagaan, dan lingkungan.

“Di bidang infrastruktur, akses jalan usaha tani masih terbatas, sistem irigasi masih minimal, dan fasilitas pascapanen, seperti gudang penyimpanan modern dan rantai dingin, belum berkembang” Ujarnya.

Dari sisi SDM, tingkat pendidikan petani masih relatif rendah, penguasaan teknologi pertanian modern terbatas, dan terjadi penurunan regenerasi petani muda. Kurangnya rasio penyuluh per petani yang ideal dan program pelatihan yang belum sistematis juga menjadi kendala. 

Sementara itu, adopsi teknologi juga menjadi tantangan. Penggunaan benih unggul belum optimal, mekanisasi pertanian masih rendah, dan sistem pertanian presisi belum diterapkan secara luas.

Akses pembiayaan bagi petani kecil juga sulit karena jaminan yang diminta bank sulit dipenuhi, sementara program KUR pertanian belum optimal. Selain itu, perubahan iklim, konversi lahan, dan degradasi lahan gambut menjadi tantangan lingkungan yang signifikan. 

Meskipun demikian, Kalimantan Barat memiliki peluang besar, terutama dari sisi pasar domestik dan ekspor regional, mengingat posisinya yang strategis menghadap Asia Tenggara. Potensi ekspor ke Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam juga terbuka lebar. 

Dalam kuliahnya, Paolus Hadi juga memaparkan berbagai peluang, termasuk digitalisasi pertanian melalui aplikasi seluler dan e-commerce, serta pengembangan teknologi ramah lingkungan seperti pertanian organik.

“Pengembangan agribisnis, industri hilir, dan kemitraan strategis juga dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian” Sambungnya.

PH Sapaan Akrabnya ini juga  menekankan bahwa pengembangan pertanian di Kalimantan Barat memerlukan komitmen jangka panjang dan pendekatan holistik.

Dukungan anggaran, regulasi kondusif, dan kerja sama semua pihak menjadi kunci untuk mentransformasi sektor pertanian menjadi lebih modern, produktif, dan berkelanjutan.

Dengan strategi yang tepat dan implementasi yang konsisten, Kalimantan Barat berpotensi menjadi lumbung pangan nasional dan regional.

Quote