Ikuti Kami

Banteng Labuhanbatu Turun ke Sawah Sapa Petani

PDI Perjuangan Labuhanbatu menyerahkan bantuan kepada kelompok tani berupa benih Padi varietas MSP-65.

Banteng Labuhanbatu Turun ke Sawah Sapa Petani
Ketua DPC PDI Perjuangan Labuhanbatu, Dahlan.

Jakarta, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Labuhanbatu melaksanakan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan dengan menggelar aksi nyata “Turun ke Sawah Menyapa Petani” dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.

Ketua DPC PDI Perjuangan Labuhanbatu menyerahkan bantuan kepada kelompok tani berupa benih Padi varietas MSP-65. Padi MSP-65, singkatan dari Mari Sejahterakan Petani-65, merupakan varietas unggul yang dikembangkan oleh PDI Perjuangan sebagai upaya mandiri untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan petani.

Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji

“Bantuan benih Padi MSP-65 ini adalah wujud nyata keberpihakan PDI Perjuangan kepada petani. Kami berharap varietas ini dapat memberikan hasil panen yang melimpah dan meningkatkan pendapatan petani Labuhanbatu, sejalan dengan cita-cita Bumi Lestari, Petani Berdikari,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Labuhanbatu, Dahlan.

Momen turun ke sawah juga dimanfaatkan oleh Dahlan Bukhari untuk berdialog langsung dengan para petani. Dalam perbincangan yang hangat, petani menyampaikan keluhan mendasar mengenai kondisi tali air (saluran irigasi) yang tidak memadai. 

“Pak, masalah utamanya itu tali air kami. Sudah banyak yang rusak dan dangkal. Kadang air kurang sekali, tanam padi jadi tidak maksimal,” ungkap Heri (45 tahun) Ketua kelompok Tani Makmur dengan nada penuh harap.

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Kondisi infrastruktur irigasi yang kurang memadai ini, menurut petani, menyebabkan berkurangnya areal persawahan yang produktif. Bahkan, kondisi ini memicu dampak serius, yaitu konversi lahan persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit yang dianggap lebih menjanjikan di tengah krisis air untuk padi. Berdasarkan informasi yang di dapat hamparan sawah di sekitar Aek Paing dahulu mencapai 125 Ha, sekarang tersisa tinggal 45 Ha saja.

Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Labuhanbatu menegaskan bahwa persoalan irigasi adalah masalah vital yang harus segera diselesaikan. 

“Kami akan catat dan kawal serius keluhan ini. Masalah tali air dan ancaman konversi lahan adalah persoalan hidup mati petani dan kedaulatan pangan daerah. Kami akan berjuang agar normalisasi saluran air segera dilakukan. Jika anggaran daerah tidak mencukupi, kami akan memperjuangkan dukungan dari tingkat provinsi hingga pusat,” tegasnya,

Quote