Ikuti Kami

Paramitha Kritisi Proses Peralihan Operator Blok Rokan 

Hal itu terutama terkait transfer data dan teknologi dari Chevron ke Pertamina. 

Paramitha Kritisi Proses Peralihan Operator Blok Rokan 
Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma.

Brebes, Gesuri.id - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), cucu usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu migas, resmi mengelola Blok Rokan pada Senin (9/8) menggantikan operator lama PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). 

Penetapan Pertamina sebagai pengelola Blok Rokan seiring keputusan Pemerintah Indonesia tidak memperpanjang kontrak CPI di Blok Rokan pada Agustus 2018.

Baca: Paramitha Desak Pertamina Cari Penyebab Kebakaran Balongan

Anggota Komisi VII DPR RI, Paramitha Widya Kusuma menilai proses peralihan operator Blok Rokan sejak diputuskan diambil alih pada 2018 kurang berjalan dengan baik. Hal itu terutama terkait transfer data dan teknologi dari Chevron ke Pertamina. 

"Seharusnya sejak 2018 transfer pengetahuan itu sudah dilakukan sehingga produksi tidak menurun tajam sampai hanya 170.000-an barel per hari (bph),” ujar Paramitha, baru-baru ini.

Menurut Politisi muda PDI Perjuangan  ini, bila Pertamina baru mau mulai belajar pada Agustus 2021, tak aneh bila produksi Blok Rokan turun. 

Baca: Paramitha Gugat Pemadaman Listrik di Brebes & Tegal

Paramitha mengakui ada penurunan produksi secara alamiah. Tapi, Politisi asal Brebes itu menyatakan pengeboran sumur-sumur migas baru oleh Pertamina di Blok Rokan seharusnya sudah dilakukan sejak keluar keputusan ambil alih pada 2018.

"Seharusnya sudah dari tiga tahun lalu Pertamina mulai ngebor, bukan baru Agustus ini ketika Chevron sudah resmi berhenti,” ujarnya.

Quote