Ikuti Kami

Pembangunan Bandara Baru di Bali Segera Terwujud

Pihak konsorsium telah merampungkan Feasibilty Studi (FS) atau studi kelayakan atas lokasi bandara, termasuk akses dari Bali Selatan.

Pembangunan Bandara Baru di Bali Segera Terwujud
Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra.

Buleleng, Gesuri.id - Rencana pembangunan bandara baru di Pulau Dewata akan segera terwujud dalam waktu dekat.

Pihak konsorsium telah merampungkan Feasibilty Studi (FS) atau studi kelayakan atas lokasi bandara, termasuk akses dari Bali Selatan menuju Bali Utara. Konsorsium juga sudah terjun untuk cek lokasi bandara, Selasa (27/8).

Baca: Bandara Wirasaba Purbalingga Akan Dibangun April 2019

Konsorsium pembangunan bandara yang terdiri dari PT PP (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I, dan Perusahaan Daerah (Perusda) Bali, terjun meninjau lokasi bandara di kawasan Bukit Teletubbies, Desa Kubutambahan, Selasa siang. Usai cek lokasi bandara, pimpinan tiga perusahaan tersebut diterima Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sujidra di Kantor Bupati Buleleng di Singaraja.

Dirut PT PP (Persero) Tbk, Lukman Hidayat, mengatakan pihaknya sengaja datang ke Buleleng untuk memastikan kondisi lapangan terkait rencana pembangungan bandara di Desa Kubutambahan. Pasalnya, pihak konsorsium sudah menuntaskan feasibility study (FS) rencana pembangunan bandara tersebut.

“Kami ingin pastikan bahwa studi yang kami buat kondisinya sudah mendekati kondisi lapangan, sehingga tidak ada yang salah. Proses lainnya yang perlu diselesaikan sampai nanti kami ditetapkan sebagai pemrakarsa (pembangunan bandara), sedang jalan,” tegas Lukman.

Setelah melihat kondisi lapangan, kata Lukman, konsorsium akan melakukan kajian kembali bersama Kementerian Perhubungan. Dengan begitu, nantinya proyek Bandara Internasional Balu Utara bisa dilaksanakan secara konkret. 

“Belum tentu pendapat saya benar, kan harus didengar juga pendapat yang lain, termasuk konsultan. Kami akan rumuskan yang terbaik bagi konsorsium,” jeas Lukman.

Sementara, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengatakan pihaknya hanya mendengarkan pemaparan tentang hasil studi yang telah disusun konsorsium. 

Menurut Sutjidra, FS yang dibawa konsorsium nantinya akan menjadi dasar penetapan lokasi (Penlok) Bandara, sebagaimana dijanjikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat berkunjung ke lokasi bandara di Kubutambagan, Desember 2018 silam.

“Penlok Bandara itu kan harus sudah ada FS-nya, kajian teknis, dan ada kesiapan pengamanan lahan. Itu syarat penetapan lokasi. Jadi, nanti FS mereka (konsorsium) yang akan dipakai,” papar Sutjidra.

Sutjidra menyebutkan, rencana pembangunan bandara intertnasional di Kubutambahan tinggal beberapa langkah lagi. Yakni, menyangkut administrasi lahan dan penyesuaian-penyesuaian dengan Peraturan Daerah (Perda), seperti Perda RTRW Provinsi Bali. “Termasuk akses dari Bali Selatan menuju Bali Utara juga sudah ada kajiannya. Waktu tempuh yang diperlukan dari Bali Selatan ke Bali Utara minimal 1,5 jam,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Baca: Koster Targetkan Bandara Buleleng Rampung Tahun 2024
 
Menurut Sutjidra, konsorsium sudah memenuhi petunjuk yang diminta Kemenhub. Kini, Pemkab Buleleng hanya perlu memberikan sejumlah rekomendasi lainnya, sebelum izin penetapan lokasi bandara diterbitkan Kemenhub. 

“Ada beberapa rekomendasi lain, seperti kesiapan perlindungan lahan. Setelah ini, akan ada pembicaraan lebih lanjut yang melibatkan Pemkab Buleleng, Pemprov Bali, Desa Adat Kubutambahan, dan konsorsium,” terang Sutjdira.

Quote