Ikuti Kami

Pemda Diminta Dukung Program Strategis Nasional

Untuk mendukung kesuksesan program strategis nasional tersebut, dibutuhkan sinergi dengan program prioritas kepala daerah.

Pemda Diminta Dukung Program Strategis Nasional
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

Medan, Gesuri.id - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta pemerintah daerah mampu menyiapkan program dan kebijakan yang mendukung dan menyukseskan berbagai program strategis nasional.

Harapan itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ketika menjadi keynote speaker dalam pembekalan antikorupsi calon kepala daerah di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut di Medan, Selasa (24/3).

Menurut Mendagri, berbagai program strategis nasional yang ditetapkan Presiden Joko Widodo harus sukses karena ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Baca: Jokowi Minta PSN Terintegrasi dengan Pembangunan Daerah

Untuk mendukung kesuksesan program strategis nasional tersebut, dibutuhkan sinergi dengan program prioritas kepala daerah.

Karena itu, Presiden Joko Widodo selalu keliling daerah untuk memastikan program strategis nasional berjalan dengan baik.

Di Sumut, pemerintah juga memiliki program strategis nasional berupa pengembangan potensi wisata Danau Toba yang diproyeksikan sebagai salah satu destinasi wisata nasional.

Presiden sudah menyiapkan berbagai kemudahan, termasuk memaksimalkan peranan Bandara Silangit untuk mendukung pengembangan Danau Toba.

"Pemerintah ingin Danau Toba bisa berkembang seperti Bali," kata politisi senior PDI Perjuangan.

Namun dari pengamatan selama ini, Mendagri menilai perkembangan Danau Toba belum seperti yang diinginkan.

Salah satu hambatan dalam pengembangan potensi kepariwisataan Danau Toba adalah karakter masyarakat yang dinilai kurang menunjukkan karakter dasar wisata.

Mendagri pun diam-diam mengunjungi Danau Toba sambil mempelajari perkembangan yang ada, termasuk respon dari wisatawan. Tjahjo pernah berdialog dengan salah seorang wisatawan mancanegara asal Jepang yang dulunya sering menginap di danau vulkanik terbesar di dunia itu.

Namun karena faktor keramahan masyarakat yang kurang mendukung wisatawan asal Jepang tersebut hanya menikmati Danau Toba pada siang hari, sedangkan menjelang malam kembali ke Medan untuk menginap.

"Itu karena kurang faktor keramahan. Wisatawan yang pegang buah lalu dibentak kalau tidak membeli," katanya di hadapan Gubernur Sumut Erry Nuradi, serta puluhan kepala daerah dan peserta pilkada di Sumut.

Mendagri juga mengaku menerima perlakuan yang tidak ramah ketika memesan minuman gelas per gelas sambil menikmati keindahan Danau Toba.

"Setelah habis segelas, lalu pesan lagi. Pelayannya marah, karena tidak pesan sekaligus," katanya.

Quote