Ikuti Kami

Pemkab Landak Komitmen Jaga Laju Inflasi

Karolin minta tim pengendali inflasi daerah (TPID) setempat untuk bisa meningkatkan kapasitas dalam menjaga inflasi di kabupaten itu.

Pemkab Landak Komitmen Jaga Laju Inflasi
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa.

Ngabang, Gesuri.id - Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta kepada tim pengendali inflasi daerah (TPID) setempat untuk bisa meningkatkan kapasitas dalam menjaga inflasi di kabupaten itu.

"Sebagai upaya dalam menjaga inflasi di Indonesia perlu diperhatikan dalam beberapa hal agar perekonomian bisa lebih baik sehingga daya beli masyarakat menjadi turun. Untuk itu saya meminta kepada TPID Landak untuk bisa meningkatkan kapasitasnya dalam menjaga inflasi di Landak," kata Karolin saat membuka Sosialisasi tentang Pengendalian Inflasi Daerah dan Peranserta OPD dalam Upaya Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2019 untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta penguatan sekretariat TPID (Tim Pengendalian Inflasi Derah) Landak, Selasa (26/11).

Baca: Pola Pasar Murah untuk Tekan Inflasi

Dia menyatakan, karakteristik inflasi di Indonesia masih cenderung bergejolak, terutama dipengaruhi sisi penawaran, antara lain berkaitan dengan gangguan produksi, distribusi serta kebijakan pemerintah seperti kebijakan impor ataupun harga komoditas strategis termasuk bahan bakar dan komoditas energi lainnya termasuk bahan bakar dan komoditas energi lainnya.

"Oleh karena itu dalam menjaga angka inflasi, perlu kita memperhatikan dua faktor sekaligus yaitu level inflasi yang membuat denyut perekonomian bisa optimum serta sekaligus tidak membuat daya beli masyarakat menjadi turun," kata Karolin.

Di samping itu, Karolin juga mengungkapkan dalam memperkuat inflasi suatu daerah diperlukan kerjasama dan koordinasi dengan baik dan dikembangkan melalui kebijakan sehingga diharapkan lebih efektif pada pencapaian sasaran inflasi nasional yang rendah dan stabil.

"Dalam menyikapi hal ini kiranya kita terus memperkuat kerjasama dan koordinasi antarapemerintah provinsi dengan Bank Indonesia melalui berbagai kebijakan makro ekonomi yang terintegrasi, baik itu dilakukan melalui kebijakan fiskal, moneter maupun kebijakan sektoral," tuturnya.

Dengan demikian, lanjutnya, koordinasi yang dikembangkan melalui harmonisasi kebijakan dari berbagai tingkat pemerintahan, diharapkan akan dapat lebih efektif bukan hanya dalam menekan laju inflasi di daerah, tetapi juga berlanjut pada pencapaian sasaran inflasi nasional yang rendah dan stabil.

Dia menjelaskan, pengalaman Empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi dan produksi, pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Dalam hal ini Karolin menyampaikan dalam menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah mempunyai target atau sasaran inflasi yang harus dicapai.

"Sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah pada 2019 sebesar 3,5 persen. Oleh karena itu sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi ke depan, sehingga tingkat inflasi dalam kondisi terkontrol dan stabil akan dapat mendukung daya beli dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pembangunan yang berkelanjutan," katanya.

Baca: TPID Solo Kendalikan Inflasi dengan Kios Mirunggan

Bupati Landak juga berharap dalam upaya agar dapat terlaksana dengan baik, diperlukan koordinasi antara TPID Kabupaten dengan TPID Provinsi dan Bank Indonesia salah satunya adalah dengan cara peningkatan kapasitas melalui sosialisasi ini.

"Diharapkan Sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman, pengetahuan, penguatan bagi sekretariat TPID Kabupaten Landak dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan TPID Kabupaten dalam upaya pengendalian inflasi terutama menjelang hari raya keagamaan," kata Karolin.

Quote